Tuban, Portonews.com – Salah satu anak perusahaan Pertamina Hulu Energi (PHE) yakni PHE Tuban East Java (PHE TEJ), terus menjalankan komitmennya dalam menjaga ketahanan energi negeri. PHE TEJ secara resmi telah melakukan tajak sumur pengembangan sumur Mudi-26.
Direktur Pengembangan dan Produksi PT Pertamina Hulu Energi, Taufik Aditiyawarman, mengatakan, proses peresmian tajak sumur pengembangan Mudi-26 tersebut dilakukan pada tanggal 15 Juli 2020, secara daring (online) di beberapa titik poin sesuai protocol Covid-19.
Ia menambahkan, proses ini melibatkan kantor pusat PHE TEJ di Jakarta, lokasi di Kecamatan Soko dan Pemerintah Kabupaten Tuban.
“Kegiatan tajak sumur ini merupakan langkah mitigasi penurunan produksi dalam menambah cadangan minyak dan gas bumi negeri,” jelas Taufik Aditiyawarman disela-sela seremoni tajak sumur pengembangan Mudi-26, yang dilakukan secara daring, (21/07).
Taufik mengatakan, kegiatan tajak sumur ini dilakukan tepat sesuai target yang direncanakan, yakni dengan target kedalaman 9.604 ftMD atau 8561 ftTVD dan dilakukan selama 36 hari.
Sebagai bentuk sinergi antar anak perusahaan BUMN, PHE TEJ menggandeng PT Pertamina Drilling Service Indonesia (PDSI), anak usaha Pertamina di sektor jasa pengeboran.
Adapun yang hadir dalam seremoni tajak sumur tersebut yakni, Wakil Bupati Tuban, Nur Nahar Husein; Perwakilan SKK Migas, Jabanusa Indra Zulkarnain; Ketua DPRD Tuban, Miyadi; Perwakilan aparat setempat, para pejabat daerah Kabupaten Tuban, tokoh agama dan tokoh masyarakat yang berada di Kabupaten Tuban.
“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada pemerintah Kabupaten Tuban dan masyarakat Desa Rahayu yang mendukung kegiatan tajak sumur berjalan dengan baik,” papar Taufik.
Sementara, Wakil Bupati Tuban, Nur Nahar Husein, mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten Tuban mendukung langkah PHE TEJ dalam kegiatan operasi produksi di wilayah Tuban, khususnya di Desa Rahayu.
Ia berharap kegiatan ini bisa memberikan kontribusi yang baik bagi masyarakat setempat.
“Selain berkontribusi terhadap kemajuan desa Rahayu, PHE TEJ juga memberdayakan 62 persen tenaga kerja lokal dari total tenaga kerja dalam kegiatan ini, karena itu kami siap mendukung kegiatan operasional PHE TEJ,” ungkap Nur.
Menanggapi hal tersebut, General Manager PHE Tuban East Java, Darwin Tangkalalo, menjelaskan, kegiatan tajak sumur ini diproyeksi dapat menghasilkan sumber daya migas dengan target 210 BOPD dengan masa akhir kontrak di 2038.
Pada acara seremoni tajak sumur tersebut, dilakukan juga doa bersama masyarakat dan aparat pemerintah setempat bersama management PHE TEJ untuk kelancaran dan kesuksesan kegiatan ini.