Jakarta, Portonews.com – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), meminta agar PT Garam (Persero) agar lebih modern dan profesional.
Hal tersebut dikatakan, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves, Safri Burhanuddin, dalam Rakor Virtual, membahas mengenai progress dan capaian pergaraman nasional.
Menurutnya, PT Garam selaku BUMN agar lebih dapat meningkatkan produktivitasnya baik dari sisi kualitas, maupun kuantitas produksi garam.
“Tentunya harus berbeda dengan metode yang diterapkan oleh petambak garam yang ada saat ini yang masih bersifat konvensional, baik garam untuk pemenuhan keperluan industri yang saat ini terus meningkat, dan berkembang serta makin beragam kebutuhannya, maupun juga untuk konsumsi,” jelasnya, seperti diberitakan (30/05).
Ia menambahkan, bahwa pembuatan garam melalui metode evaporasi (penguapan dengan menggunakan sinar matahari), telah dilakukan sejak zaman Hindia Belanda dan itu telah diterapkan oleh PT Garam sejak masih bernama Jawatan Regie Garam.
Sementara, Asisten Deputi Hilirisasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves, Amalyos mengatakan, ada dua permasalahan utama pergaraman nasional saat ini.
Pertama, Kuantitas atau Jumlah produksi yang dihasilkan masih belum bisa mencukupi kebutuhan industri yang memerlukan garam sebagai bahan baku, yang secara nasional dari waktu ke waktu terus meningkat.
Kedua, garam yang dihasilkan baik dari tambak garam rakyat dan juga oleh PT Garam masih belum bisa memenuhi kebutuhan industri yang memerlukan garam sebagai bahan baku. Di sisi kualitas, garam yang dihasilkan saat ini oleh kalangan industri penggunaan garam, juga dianggap belum dapat memenuhi standar kualitas.
“Peningkatan produksi garam industri, sasarannya adalah untuk menunjang rencana pemerintah di sektor industri kimia dasar, industri aneka pangan, farmasi, dan perminyakan yang terus tumbuh dan makin berkembang dan bertujuan untuk mendapatkan, ataupun meningkatkan nilai tambah serta menciptakan produk industri yang berorientasi ekspor,” imbuhnya.
Sementara, Direktur Utama PT Garam, Budi Sasono menjelaskan, pihaknya telah menyusun strategi dan kebijakan untuk merespon arahan dari Kemenko Marves, antara lain dengan jalan meningkatkan kemampuan daya saing garam nasional melalui program pergaraman terpadu, transformasi dan efisiensi, serta terus bersinergi dengan pergaraman rakyat.
“Selain itu, kami meningkatkan produksi dan produktivitas lahan pergaraman 100 ton/ha dan kualitas garam 85 persen premium, dengan NaCl di atas 94,7 persen, kontribusi PT garam sebesar 15 persen dari produksi nasional sebanyak 2,8 juta ton. PT Garam juga terus memantabkan strategi hilirisasi melalui penambahan garam olahan setiap tahun, dan juga memperjuangkan tata niaga garam yang sehat dan berkeadilan melalui kebijakan fiskal agar daya saing makin kuat demi menghadapi tantangan garam impor,” tukasnya.