Jakarta, Portonews.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan meresmikan pencanangan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Komunal off-grid yang pembangunannya tersebar di 11 lokasi di provinsi NTT.
Jonan mengungkapkan, pembangunan PLTS off grid diproyeksikan untuk memperluas akses listrik kepada masyarakat, khususnya masyarakat yang tinggal di daerah yang jauh dari instalasi tenaga listrik PT PLN (Persero).
“Pembangunan PLTS off grid dengan total kapasitas 2.920 kWp ini bertujuan untuk meningkatkan akses layanan listrik bagi 3.308 rumah tangga di 11 lokasi,” ujarnya
Jonan berharap, sistem kelistrikan khususnya di Labuan Bajo terus dijaga dan kalau bisa ditingkatkan mengingat wilayah tersebut menjadi tempat wisata yang ramai dikunjungi orang.
Provinsi NTT sendiri, jelas Jonan, menjadi salah satu wilayah yang masih memiliki rasio elektrifikasi di bawah rata-rata rasio elektrifikasi nasional. Tercatat, hingga akhir bulan Maret 2019 rasio elektrifikasi NTT adalah sekitar 71%. Berdasarkan data BPS Tahun 2018, Provinsi NTT memiliki jumlah rumah tangga sebanyak 1.168.785 rumah tangga dengan rincian, rumah tangga berlistrik PLN sebesar 658.739 (56,47%), rumah tangga berlistrik Non PLN 163.076 (14,02%) serta rumah tangga berlistrik LTSHE sebesar 4.293 (0,37%).
Pemerintah menargetkan rasio elektrifikasi NTT sebesar 90% pada tahun 2019 dengan jumlah rumah tangga (RT) NTT sebesar 1.181.391 RT sesuai data proyeksi BPS. Salah satu strategi yang ditempuh adalah meresmikan penyambungan listrik kepada 11.000 masyarakat kurang mampu melalui Corporate Social Responsibility (CSR) Perusahaan Listrik Negara (PLN). (us)