Jakarta, Portonews.com – Operasi pencairan KM Lintas Timur yang hilang di Selat Taliabo diperpanjang. Kawasan pencarian difokusian di perairan timur Sulawesi Tengah hingga sekitar Laut Banda.
Kepala Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan/Basarnas Palu, Basrano, Senin mengatakan operasi diperpanjang satu hari. Selanjutnya Basarnas akan melakukan pemantauan.
“Sekarang sudah masuk hari ketujuh pencarian bangkai kapal dan awak kapal. Masih ada 16 orang awak KM Lintas Timur belum ditemukan,” kata Basrano seperti dikutip kantor berita Antara.
Operasi pencarian dilakukan oleh dua tim atau SRU (Search and Rescue Unit). SRU 1 melibatkan KN SAR Bhisma dengan luas area pencarian 110 mil laut. SRU 2 dari unsur gabungan maritim Luwuk menyisir sepanjang garis pantai Tolili, Batui, Kembani, dan sekitar Teluk Arjuna di perairan Banggai.
Di hari ketujuh, operasi SAR awak KM Lintas Timur tidak melibatkan Helikopter Super Puma HR3213 dan pesawat intai Boing 737.200 milik TNI-AU. Sebelumnya, pesawat itu dikerahkan untuk memperluas area pencarian.
“Penyisiran garis pantai Banggai menggunakan sea rider, perahu karet Basarnas, dan perahu karet Polair setempat,” kata Basrano.
Dari tujuh hari kegiatan pencarian kapal tenggelam itu, baru dua orang awak ditemukan. Satu dalam keadaan selamat dan satu lagi meninggal dunia. Hingga kini masih ada 16 orang awak kapal dalam pencarian.
Nelayan menemukan dua pelampung milik KM Lintas Timur berwarna oranye yang hanyut terbawa arus di perairan Banggai. Dua pelampung tersebut ditemukan pada Jumat (7/6/2019) sekitar pukul 07.00 WITA saat nelayan sedang melaut di pertengahan pantai Desa Tou, Kecamatan Moilong.