Jakarta,Portonews.com-Anggota DPR RI Asal Jawa Tengah IV, Hamid Noor Yasin di moment Hari pangan sedunia tahun ini yang diperingati setiap tanggal 16 Oktober ini,meminta Presiden Joko Widodo yang akan dilantik 20 oktober atau empat hari lagi berjanji sungguh-sungguh untuk menghentikan impor pangan.
Hamid mengatakan, bahwa situasi negara kita selama 5 tahun terakhir, menunjukkan bahwa tanaman pangan menjadi sangat penting karena menyumbang sekitar 30 persen terhadap total PDB pertanian. Ini artinya, bila pertumbuhan ekonomi di sektor tanaman pangan melambat, pertanian secara keseluruhan juga menjadi terhambat.
“Saya masih melihat yang merupakan juga keluhan dari warga dari setiap dialog yang kami lakukan, bahwa impor Beras, Gula, Jagung, dan garam selalu menghiasi negeri ini. Yang paling terpukul dari kebijakan ini adalah para petani. Untuk itu, perlu kami usulkan kepada pemerintah yang akan dilantik nanti agar berjanji minimal mampu mengurangi impor pangan”, pinta Hamid dalam keterangan tertulis yang diterima Portonews,Rabu (16/10/2019) di Jakarta.
Selalu Kalah Dengan Vietnam
Diketahui bahwa Tema hari pangan sedunia tahun ini mengangkat “Teknologi Industri Pertanian dan Pangan Menuju Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045” atau “Our action are our future, healthy diets. Politisi PKS Dapil Jawa Tengah IV ini menambahkan, aset sumber daya alam kita sangat mumpuni untuk menunjang terpenuhinya lumbung pangan dunia. Tapi pada kenyataannya, negara kita selalu kalah dalam hal beras dengan Vietnam atau Thailand.
Sebagai contoh negara kita perlu perbaikan dalam pengelolaan pangan ini adalah pada semester I-2019, pertumbuhan ekonomi di sektor Pertanian (tidak termasuk kehutanan dan perikanan) hanya sebesar 3,41 persen atau lebih rendah dibanding tahun sebelumnya (semester I-2018) yang sebesar 3,88 persen. Ini juga merupakan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) pertanian yang paling rendah sejak semester II-2017.
“Saya berharap, pemerintah kedepan mampu memprediksi kebutuhan pangan yang sinergi dengan produksi dalam negeri yang menguntungkan petani. Pemerintahan mendatang musti mampu mendatangkan kepastian stabilitas harga yang baik dari produk pertanian sehingga para pemuda negeri kita masih menganggap menarik sektor ini, yang pada akhirnya Sumber Daya Manusia muda tertarik berkecimpung dalam dunia usaha pertanian”, tutup Hamid Noor Yasin.