Bandung, Portonews.com – Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara akan menggelar Napak Tilas Operasi Serigala yang rencanannya akan dilaksanakan selama 2 hari pada 22-23 Februari 2019 mendatang di lapangan Trinarti Teminabuan dan di lokasi Tugu Merah Putih Wersar, Kabupaten Sorong Selatan Provinsi Papua Barat.
Rapat Koordinasi yang dipimpin langsung oleh Komandan Korpaskhas TNI Angkatan Udara Marsda TNI Eris Widodo Yuliastomo, SE berlangsung alot di ruang rapat Nanggala Yudha Korpaskhas Margahayu Bandung, beberapa waktu lalu.
Kegiatan yang rencananya dihadiri langsung oleh Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Yuyu Sutisna ini akan menerjunkan sejumlah 81 orang penerjun payung diantaranya 5 penerjun ACC, 3 orang peterjun CF, 67 penerjun taktis,dan 6 penerjun Bendera serta menampilkan sejumlah atraksi dan kegiatan menarik lainya diantaranya Theatrical Trikora, Bhakti Sosial Kesehatan dan Rumah Ibadah, dan kegiatan lainnya.
Dalam rapat koordinasi ini menghadirkan sejumlah 11 tokoh Masyarakat Sorong Selatan yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Sorong Selatan Dance Yulian Flassy, SE, MSi didampingi Kepala Distrik Teminabuan Frans Salmon Thesia, SE, Kepala Distrik Konda Sopice Sawor,S.An, saksi sejarah, tokoh pemuda, kepala Kampung Wersar dan Tapiri, serta pemerhati sejarah.
Eris mengungkapkan, pelaksanaan Napak Tilas Sejarah Operasi Serigala adalah kejadian yang sangat langka dan merupakan sejarah. Tentunya ini akan membuat para generasi dikalangan Korpaskhas dapat mengetahui bahwa pernah terjadi suatu operasi yang dilakukan oleh korpaskhas dalam hal ini para senior dari Paskhas TNI AU.
Hal ini dimaksudkan untuk menggali semangat dan profesionalisme yang akan dibawa dalam menyongsong masa depan Dengan semangat ini lanjutnya dapat dieratkan kepada generasi penerus dalam rangka menjaga visi dan misi Korpaskhas yaitu menjaga keutuhan NKRI.
“Dengan pelaksanaan kegiatan ini tentunya diperlukan sinergi antara TNi dan Masyarakat yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan ,” katanya
Paskhas, menurut Eris juga merupakan bagian dari TNI, dimana sangat membutuhkan dukungan warga masyarakat dan dengan pelaksanaan kegiatan yang langsung bersentuhan dengan warga masyarakat tentunya masyarakat dapat mengerti tugas dan tangung jawab Paskhas sehingga nantinya dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
Kegiatan ini dapat terselenggara dengan komunikasi dan koordinasi lintas instansi dengan baik. Selain itu juga dimaksudkan untuk menggali nilai-nilai sejarah perjuangan yang dilaksanakan oleh para pendahulu Korpaskhas, menanamkan nilai-nilai kejuangan yang secara psikologis dapat mewarisi semangat juang, motivasi dan sikap mental bagi prajurit Paskhas sebagai prajurit komando.
Disamping itu juga turut menjalin hubungan emosional antara Korps Baret Jingga dengan masyarakat Papua Barat khususnya Teminabuan dan Kampung Wersar dalam rangka membangun nasionalisme generasi muda. Mengenang semangat perjuangan masyarakat Papua Barat di Teminabuan melawan penjajahan Belanda serta menciptakan pemahaman terhadap eksistensi Korpaskhas terhadap sejarah perjuangan hingga pembangunan.
Dance Yulian Flassy, SE, MSi Sekda Sorong Selatan menuturkan, usai pelaksanaan kegiatan menjelaskan bahwa dalam acara puncak nanti akan digelar penandatanganan nota persetujuan bersama Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau), diantaranya adalah Pembangunan Monumen Merah Putih , pembangunan Museum Perjuangan Trikora, Afirmasi Generasi Muda Sorsel Menjadi Prajurit TNI AU.
Kabupaten Sorong Selatan menjadi daerah Binaan TNI AU. Peringatan 19 Mei sebagai hari bersejarah serta rencana pembangunan pangkalan TNI AU di kampung Bariat dan Manelek distrik Konda..
Sementara itu Komandan Pangkalan Udara Manuhua Biak Marsma TNI Fajar Adriyanto, MBA, MSi mengatakan Sorong Selatan merupakan wilayah kerja Lanud Manuhua Biak dan untuk itu kami sangat mendukung program ini. Kebanggaan inilah yang diberikan pemerintah RI dengan mencantumkan nama pemimpin operasi ini yaitu Mayor Anumerta Manuhua sebagai nama pangkalan udara di Biak.
Tak ketinggalan, kegiatan ini merupakan kegiatan untuk menggali sejarah operasi serigala dilakukan pada tahun 1962 yang mana bendera merah putih dikibarkan pertama kalinya di bumi Papua.
“Inilah tonggak sejarah Bumi Papua kembali kepangkuan NKRI dan kami akan mendukung sepenuhnya,” jelasnya.
Pihaknya juga berencana pembangunan Museum Perjuangan Trikora Pembangunan, monumen Merah Putih, serta sejumlah poin lainnya . (Engelberto)