Jakarta, Portonews.com – Tersangka penyebab jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 diancam hukuman mati. Mereka terdiri atas tiga orang Rusia dan satu orang Ukraina.
Sebanyak 298 orang awak dan penumpang MH17 tewas setelah pesawat itu ditembak jatuh di kawasan timur Ukraina pada 2014. Pesawat Boeing 777 itu jatuh dalam penerbangan dari Belanda menuju Malaysia.
Para tersangka kemungkinan disidangkan secara in absentia di Belanda mulai Maret 2020. Otoritas Belanda mengatakan Rusia tidak bekerja sama dalam pengusutan kasus ini dan kemungkinan tidak akan menyerahkan para tersangka.
“Para tersangka diduga berperan penting dalam kematian 298 orang warga sipil yang tidak tahu apa-apa,” kata jaksa penuntut Belanda, Fred Westerbeke, seperti dikutip kantor berita Reuters, Rabu (19/6/2019).
“Meski bukan mereka sendiri yang menekan tombol, kami menduga mereka bekerja sama erat dalam peluncuran rudal untuk menembak pesawat penumpang itu,” ujarnya.
Kementerian Luar Negeri Rusia membantah tudingan bahwa Rusia tidak mau bekerja sama. Lembaga itu mengatakan penyelidikan jatuhnya MH17 bertujuan merusak reputasi Moskow.
“Sekali lagi, ini semua hanyalah tuduhan yang tidak berdasar terhadap Rusia. Tujuannya adalah menjelekkan Federasi Rusia di mata masyarakat internasional,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia.
Menteri Kehakiman Belanda Ferdinand Grapperhaus, dalam surat ke parlemen, mengatakan bahwa Belanda telah mengambil langkah diplomatik terhadap Rusia. Langkah itu diambil setelah Rusia tidak memenuhi permintaan legal. Pihak Rusia juga disebutkan tidak memberikan informasi yang benar.
Malaysia Airlilnes MH17 jatuh pada 17 Juli 2014 di wilayah yang dikuasi separatis pro-Rusia di Ukraina. Pesawat nahas itu dalam penerbangan dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur. Seluruh penumpang dan awaknya tewas dalam petaka tersebut.

Empat Tersangka
Tim internasional yang dipimpin Belanda menyebut nama empat orang tersangka. Mereka adalah Sergey Dubinsky, Oleg Pulatov, dan Igor Girkin asal Rusia, dan Leonid Kharchenko asal Ukraina. Tim penyidik kemudian mengeluarkan surat perintah penahanan terhadap empat tersangka.
Girkin (48 tahun) adalah salah satu tokoh nasionalis Rusia. Dia diduga tinggal di Moskow karena sering terlihat di ibu kota Rusia itu. Girkin juga dikenal sebagai komentator kebijakan Rusia dan luar negeri di laman internetnya dan di kanal YouTube.
“Pemberontak tidak menembak jatuh Boeing,” kata Girkin kepada Reuters tanpa mengatakan lebih rinci.
Pemerintah Ukraina berjanji menahan Kharchenko. Tersangka ini diyakini masih berada di wilayah Ukraina.
Inggris berharap Rusia bersedia menyerahkan para tersangka. “Federasi Rusia harus bekerja sama dengan penuntut dan memenuhi permintaan mereka,” kata Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt. Sebanyak 10 orang warga Inggris tewas dalam petaka MH17.
Sebagian besar penumpang MH17 adalah warga Belanda. Tim penyelidik terdiri atas ahli dari Australia, Belgia, Malaysia, Belanda, dan Ukraina. Tim ini menemukan bukti bahwa pesawat nahas tersebut jatuh setelah dihantam rudal Rusia.
Tahun lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut jatuhnya MH17 sebagai “tragedi yang mengenaskan”. Tapi dia mengatakan Moskow tidak bersalah dan ada penjelasan lain atas apa yang terjadi.
Tim penyelidik mengatakan Girkin adalah mantan perwira dinas keamanan Rusia, FSB. Girkin kemudian diangkat sebagai menteri pertahanan oleh Republik Rakyat Donetsk (DNR) pada pertengahan 2014.
Tim penyelidik juga menyebutkan bahwa Dubinsky berperan sebagai kepala dinas intelijen militer DNR. Pulatov disebut sebagai kepala salah satu departemen di lembaga tersebut. Kharchenko adalah kepala batalion di departemen itu.
Penuntut memaparkan bahwa sistem rudal yang menjatuhkan MH17 berasal dari Brigade Anti-Pesawat ke-53 Rusia. Kesatuan itu berpangkalan di Kursk, Rusia.