Jakarta, Portonews.com – Pelawak Ukraina, Volodymyr Zelensky, berpeluang menjadi presiden negara itu. Dia mengungguli petahan Petro Poroshenko pada putaran pertama pemilihan presiden Ukraina yang diselenggarakan Minggu (31/3/2019).
Zelensky tidak punya pengalaman politik. Aktor berusia 41 tahun itu mengenal politik hanya dari perannya sebagai presiden di serial populer televisi setempat. Namun penyegaran yang diusungnya membuatnya panen dukungan. Berdasarkan exit polls dan penghitungan awal, Zelensky unggul.
Mencuatnya Zelensky seiring dengan perubahan yang terjadi di seluruh dunia. Para pemilih sepertinya sudah muak dengan status quo dan anti-kemapanan. Contohnya adalah apa yang terjadi di AS dengan terpilihnya Donald Trump sebagai presiden dan gerakan 5-Bintang di Italia.

Zelensky harus meyakinkan pemilih bahwa dia layak memimpin negeri di tengah memanasnya hubungan dengan Rusia. Dia juga harus mampu berdiri di atas semua golongan. Dalam konflik dengan Rusia terkait Semenanjung Crimea, tidak semua orang Ukraina anti-Rusia. Sebagian rakyat Ukraina justru ingin berada di bawah rangkulan “Beruang Merah”.
Investor masih menunggu siapa yang akan menjadi pemimpin di negara pecahan Uni Soviet itu. Mereka berharap presiden Ukraina nanti dapat mendorong reformasi sesuai dengan rambu-rambu Dana Moneter Internasional (IMF). Tanpa reformasi tersebut, IMF tidak akan mengucurkan dana talangan.
Zelensky sempat dicemooh karena minimnya pengetahuan tentang politik. Namun rakyat Ukraina menyukainya. Zelensky pun muncul sebagai penantang kuat buat Poroshenko dan mantan perdana menteri Yulia Tymoshenko.
Belum ada calon presiden yang diperkirakan meraih lebih dari separuh suara pemilih. Artinya, pemilihan akan dilanjutkan dengan putaran kedua pada 21 April 2019 mendatang. Dari total 39 capres, tidak satu pun dari calon pemenang yang ingin Ukraina kembali ke lingkaran Rusia.
“Saya berterima kasih kepada seluruh rakyat Ukraina yang tidak memilih hanya untuk bercanda. Ini baru tahap awal, kita tidak bisa bersantai,” kata Zelensky di hadapan pendukungnya pada Minggu malam.
Zelensky menempati posisi pertama dengan meraup 30,6 persen suara. Poroshenko di tempat kedua dengan 17,8 persen. Tymoshenko di peringkat tiga dengan 14,2 persen. Tymoshenko meragukan akurasi exit polls. Menurut dia, hasil jajak pendapat internal menempatkannya di urutan kedua di bawah Zelensky.
Berdasarkan hasil penghitungan awal, dengan 9 persen suara masuk, urutan tiga teratas sama dengan exit polls.