PORTONEWS
Advertisement
  • Home
  • Ekonomi
    • Keuangan
    • Infrastruktur
    • Transportasi
  • Bisnis
    • Pernik
    • Digital
    • Pariwisata
  • Oil & Chemical Spill
  • Migas & Minerba
  • Peristiwa
    • Internasional
    • Nasional
  • Lingkungan Hidup
  • Profil
  • Galeri
    • Galeri Foto
    • Galeri Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
    • Keuangan
    • Infrastruktur
    • Transportasi
  • Bisnis
    • Pernik
    • Digital
    • Pariwisata
  • Oil & Chemical Spill
  • Migas & Minerba
  • Peristiwa
    • Internasional
    • Nasional
  • Lingkungan Hidup
  • Profil
  • Galeri
    • Galeri Foto
    • Galeri Video
No Result
View All Result
PORTONEWS
No Result
View All Result
Home Peristiwa Internasional

Pelaku Bom Paskah Kelompok Radikal

by Redaksi
Senin, 22 April 2019 22:06
Pelaku Bom Paskah Kelompok Radikal

Polisi memeriksa lokasi ledakan bom di Gereja Zion di Batticaloa, Sri Lanka, Senin (22/4/2019). (Foto: AFP)

15.374

Jakarta, Portonews.com – Pemerintah Sri Lanka mulai mengungkap identitas pelaku bom Paskah. Tujuh orang pengebom bunuh diri diketahui sebagai anggota kelompok radikal Muslim, National Thowfeek Jamaath.

Serangan bom yang terjadi secara simultan ini menyasar tiga gereja dan tiga hotel pada Minggu (21/4/2019) pagi waktu setempat. Hingga Senin siang, jumlah korban tewas sudah mencapi 290 orang. Setidaknya 500 orang terluka dalam serangan teror tersebut.

Menteri Kesehatan Rajitha Senaratne mengatakan identitas para pelaku sudah diketahui. Hasil penyelidikan forensik juga sudah memastikan bahwa pelaku membawa bahan peledak di tubuhnya untuk melancarkan aksi bom bunuh diri.

Senaratne mengatakan serangan teror oleh National Thowheeth Jamaath sebenarnya sudah diduga bakal terjadi. Dinas intelijen internasional sudah menyampaikan peringatan kepada pejabat papan atas Sri Lanka pada 4 April lalu. Pada 9 April, Kementerian Pertahanan memasukkan kelompok radikal itu ke dalam daftar waspada.

Baca juga:

Korban Tewas Bom Paskah Hampir 300

Darurat Militer

Presiden Maithripala Sirisena merestui diberlakukannya keadaan darurat militer. Berdasarkan keputusan ini, tentara berwenang menangkap siapa pun yang dicurigai. Selepas perang saudara, baru kali ini militer mendapatkan kembali kewenangan seperti itu. Pemerintah juga memberlakukan jam malam mulai pukul 20.00 waktu setempat.

Sejauh ini, aparat keamanan Sri Lanka sudah menciduk 24 orang yang diduga terlibat. Para pelaku bom bunuh diri adalah warga negara Sri Lanka tapi diduga dipengaruhi oleh kelompok radikal internasional.

“Kami tidak percaya bahwa serangan ini semata-mata dilakukan oleh orang-orang yang selalu menetap di negara ini,” kata Senaratne seperti dikutip Reuters.

“Pasti ada jaringan internasional yang berada di belakangnya. Tanpa mereka, serangan seperti ini mungkin takkan terlaksana,” ujarnya.

Aparat keamanan menemukan 87 detonator di Colombo. Sebanyak 12 detonator ditemukan di pangkalan bus. Sebanyak 75 detonator ditemukan di tempat pembuangan sampah.

Sebuah bom lain meledak di dekat gereja St Anthony di Colombo pada Senin siang. Bom tersebut dipasang di dalam sebuah mobil van. Polisi berusaha menjinakkannya tapi bom terlanjur meledak. Tidak ada korban dalam insiden ini.

Related

Edisi Terakhir Portonews

LEBIH MUDAH DENGAN APLIKASI PORTONEWS :

ADVERTISEMENT
  • Peta Situs
  • Tentang Kami
  • Alamat
  • Redaksi
  • Informasi Iklan dan Berlangganan
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Info Karir

Copyright © 2020 PORTONEWS

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
    • Keuangan
    • Infrastruktur
    • Transportasi
  • Bisnis
    • Pernik
    • Digital
    • Pariwisata
  • Oil & Chemical Spill
  • Migas & Minerba
  • Peristiwa
    • Internasional
    • Nasional
  • Lingkungan Hidup
  • Profil
  • Galeri
    • Galeri Foto
    • Galeri Video

Copyright © 2020 PORTONEWS

Translate »