Jakarta, Portonews.com – Kelompok bersenjata Houthi mengaku melancarkan serangan rudal dan drone ke pawai militer Yaman di Aden, Kamis (1/8/2019). Sumber-sumber di pihak keamanan dan medis mengatakan serangan tersebut menewaskan lebih dari 30 orang.
Seorang saksi mata mengatakan melihat sembilan tubuh korban di tanah setelah terjadi ledakan dahsyat di komplek militer Yaman. Sasaran serangan adalah kesatuan Sabuk Keamanan Yaman yang didukung Uni Emirat Arab.
Sejumlah orang tentara tampak bergegas menyelamatkan para korban dan membawanya ke atas truk. Di sudut lain, sejumlah orang tentara baret merah tergeletak di tanah bersimbah darah.
Siaran Al Masirah TV milik Houthi mengatakan kelompok pemberontak ini meluncurkan rudal balistik jarak menengah dan drone bersenjata ke arah pawai. Parade angkatan bersenjata ini disebut-sebut sebagai prsiapan sebelum pemerintah Yaman melakukan aksi militer.
Sumber di miilter pro-pemerintah mengatakan salah satu korban tewas adalah Brigadir Jenderal Muneer al-Yafee. Muneer dikenal sebagai salah satu komandan penting di militer Yaman.
“Ledakan terjadi di belakang panggung tempat upacara berlangsung di komplek militer Al Jalaa di distrik Buraiqa, Aden,” kata seorang saksi mata kepada kantor berita Reuters.
Muneer baru saja turun dari panggung untuk menyalami para undangan ketika ledakan terjadi. “Sejumlah orang tentara tampak meratap dan menangis dekat jasad seorang laki-laki yang diduga sebagai si komandan,” ujarnya.