Jakarta, Portonews.com – Gibraltar melepas tanker minyak Iran, Jumat (16/8/2019). Kapal tersebut dibebaskan setelah sempat disita.
“Berdasarkan permintaan pemilik, tanker minyak Grace 1 akan berlayar menuju Mediterania setelah dipasangi bendera Iran dan diganti nama menjadi Adrian Darya,” kata deputi kepala Lembaga Pelabuhan dan Kelautan Iran, Jalil Eslami, seperti dikutip kantor berita Reuters.
Gibraltar, wilayah otonomi milik Inggris di Mediterania, memutuskan melepas tanker berbendera Panama. Tapi kapal tersebut tidak langsung diperkenankan berlayar. Kabarnya, penundaan itu terjadi karena permintaan Amerika Serikat.
“Kapal dengan 25 orang awak itu akan berlayar lagi setelah menyelesaikan semua persiapan, termasuk mengisi bahan bakar,” kata Eslami.
Grace 1 disita pasukan komando angkatan laut Kerajaan Inggris di lepas pantai Gibraltar pada 4 Juli 2019. Kapal tersebut diduga melanggar sanksi Uni Eropa dengan mengangkut minyak menuju Suriah. Negara ini adalah sekutu dekat Iran.
Dua pekan berselang, Iran balas menyita tanker berbendera Inggris di Selat Hormuz. Kapal tersebut digiring oleh angkatan laut Iran dalam pelayaran menuju Teluk Persia.
Kedua tanker di atas ibarat bidak dalam pertikaian antara Iran dan Barat. Nasib kapal dan awaknya bergantung pada hubungan diplomatik antara kedua belah pihak.
Pemerintah Gibraltar tidak menjelaskan apakah Gedung Putih campur tangan dalam penyitaan Grace 1. Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif menyebut tindakan AS sebagai pembajakan.