Jakarta, Portonews.com – Badai Fani memaksa lebih dari satu juta orang warga pantai timur India mengungsi. Terpaan angin kencang disertai hujan deras itu biasanya menyebabkan banjir dan tanah longsor.
Siklon tropis ini terbentuk di Teluk Benggala, sekitar 150 kilometer arah timur laut Kota Puri di Odisha. Dinas cuaca India (IMD) mengatakan angin berkecepatan 170-180 km/jam diperhitungkan menerpa daratan pada Jumat (3/5/2019) siang ini. Kecepatan angin bisa bertambah hingga 200 km/jam.
Sebagai langkah antisipasi, pemerintah negara bagian Odisha telah mengevakuasi lebih dari satu juta orang dalam 24 jam terakhir. Tindakan itu disampaikan Menteri Kepala Odisha, Naveen Patnaik, di Twitter.
Badai Fani berpeluang menghantam 15 distrik di Odisha. Selain mengungsikan warganya, pemerintah setempat juga meliburkan sekolah serta meminta dokter dan tim kesehatan berjaga. Para petugas medis diminta mengambil cuti hingga 15 Mei mendatang.
Bandar udara di Bhubaneswar, ibu kota Odisha, ditutup. Negara bagian Benggala Barat juga menutup bandara di ibu kota Kolkata.
Musim badai siklon di India biasanya berlangsung sepanjang April hingga Desember. Badai berkekuatan besar sering menghantam kota-kota di pesisir. Kekuatan alam ini kerap menyebabkan jatuhnya korban jiwa dalam jumlah besar, serta merusak bangunan dan menghancurkan tanaman pangan. Bangladesh, yang berbatasan langsung dengan India, juga terkena dampak badai siklon.
Badai Fani terpantau terbentuk di Teluk Benggala, Kamis (2/5/2019). Berdasarkan data Joint Typhoon Warnign Center, siklon tropis itu berembus dengan kecepatan 250-305 km/jam.
Perkiraan Cuaca
Kemajuan teknologi telah membantu ahli cuaca memperkirakan pola cuaca lebih awal. Hasil perkiraan yang akurat ini memberi kesempatan pemerintah mempersiapkan diri.
“Warga diminta segera meninggalkan rumahnya masing-masing, dengan hanya membawa barang yang penting. Untuk mereka yang tetap ingin tinggal, diminta terus waspada,” kata asisten kepala Badan Tanggap Bencana Nasional India di Odisha, Ameya Patnaik, seperti dikutip Reuters.
Evakuasi penduduk juga dilakukan di negara bagian Andhra Pradesh. Warga Benggala Barat belum dievakuasi tapi tetap diminta tetap mewaspadai perubahan cuaca. Para nelayan diperingatkan agar tidak melaut karena cuaca buruk di kawasan Benggala.
Pada 1999, siklon super menerpa pesisir Odisha selama sekitar 30 jam. Bencana ini menewaskan kira-kira 10.000 orang. Belajar dari kejadian itu, IMD terus memperbaiki perkiraannya. Pada 2013, ribuan orang terhindar dari petaka setelah pemerintah mengungsikan hampir satu juta orang.
