Jakarta, Portonews.com – Arab Saudi menyerukan tindakan cepat untuk mengamankan pasokan energi di Teluk. Riyadh takut pertikaian antara AS dan Iran semakin meluas, dan mengancam keselmatan armada pengangkut minyaknya.
Kecemasan itu disuarakan Saudi setelah terjadinya serangan terhadap kapal tanker di Teluk Oman. Serangan tersebut mirip dengan yang diarahkan kepada empat tanker pada Mei 2019 lalu. AS menuduh Iran berada di balik gelombang serangan ini.
Iran membantah keterlibatannya dalam serangan di Selat Hormuz. Jalur laut ini merupakan rute transit utama minak dari Saudi. Gangguan terhadap lalu lintas laut di sini langsung berdampak buruk buat Saudi.
Menteri Energi Arab Saudi, Khalid al-Falih, mengatakan perlunya tindakan yang cepat dan tuntas untuk menghentikan ancaman terhadap pasokan energi. Tindakan ini juga perlu dilakukan untuk menjamin stabilitas pasar dan menjaga kepercayaan konsumen.
Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman, menuding Iran sebagai dalang serangan. Pangeran Mohammed mengajak masyarakat internasional mengambil tindakan tegas terhadap serangan tersebut.
“Kerajaan tidak pernah menginginkan perang di kawasan ini. Tapi kami tidak akan ragu menghadapi ancaman apapun terhadap rakyatnya, kedaulatannya, atau kepentingan vitalnya,” kata Pangeran Mohammed dalam wawancara dengan surat kabar Asharq Al-Awsat.
Rekaman video yang dikeluarkan militer AS memperlihatkan kapal tanker yang diserang. Video itu disertai pernyataan bahwa Garda Revolusi Iran yang merusak kapal milik Norwegia, Front Altair, dan kapal milik Jepang, Kokuka Courageous.
“Iran yang melakukannya dan kita bisa melihatnya dari perahu yang melancarkan serangan,” kata Presiden AS Donald Trump seperti dikutip Reuters, Minggu (16/6/2019).
AS memperberat sanksi ekonomi terhadap Iran setelah Washington mundur dari kesepakatan nuklir yang ditandatangani pada 2015. Sanksi ini diharapkan menyumbat ekspor minyak Iran.
Teheran menyatkan bahwa jika ekspor minyaknya dihambat, mereka akan menutup Selat Hormuz. Selat di antara Iran dan Oman ini adalah jalur terbesar kelima perdagangan minyak dunia.