Jakarta, Portonews.com – Dikarenakan masih terkendala masalah lingkungan, fasilitas kilang LNG yang dikelola PT Energi Sengkang dan terafiliasi dengan Energy Equity Epic belum dapat beroperasi.
Hal itu tersbeut seperti yang dikemukakan oleh Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar belum lama ini di Jakarta.
Arcandra mengungkapkan, saat ini operator sedang berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. “Mereka masih urus dengan KLHK,” ujarnya.
Nantinya, menurut Arcandra, LNG yang ada di kilang tersebut nantinya akan dijual dengan skema pasar biasa.
Namun, tambahnya, selama ini produksi gas Blok Sengkang sebanyak 60 MMscfd disalurnya seluruhnya oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
Sebelumnya pada bulan Desember tahun 208 yang lalu, Kementerian ESDM memperpanjang kontrak Blok Sengkang selama 20 tahun kepada Energy Equity Epic, yang merupakan operator eksis blok tersebut. Namun, skema kontrak diubah dari biaya operasi yang dapat dikembalikan (cost recovery) menjadi gross split. Kontrak baru itu akan mulai efektif berlaku pada 24 Oktober 2022.
Blok Sengkang mempunyai cadangan terbukti gas bumi sebesar 800 miliar kaki kubic (bcf) dan memiliki cadangan sumber daya sebanyak 2 triliun kaki kubik (tcf). (us)