Jakarta, Portonews.com – Pembangkit energi baru terbarukan (EBT), geothermal lebih ramah lingkungan dibandingkan tenaga lainnya seperti batu bara.
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Coordinator Social Performance PT Star Energy Geothermal, Dali Sadli Mulia kepada wartawan belum lama ini.
Dali mengungkapkan, PLTP Drajat milik PT Star Energy mampu menghasilkan listrik berkapasitas 271 MW dengan memanfaatkan energi panas dan tekanan geothermal untuk menggerakkan turbin. Panas bumi yang digunakan pun kembali diijenksikan ke dalam tanah.
“Kami juga peduli jangan sampai pembangkit panas bumi yang ada mengganggu berdampak negatif pada ekosistem,” ujarnya.
Dali menjelaskan, guna menstabilkan reservoir panas bumi kawasan Gunung Papandayan, rencananya Star Energy Geothermal Drajat akan melakukan pengeboran atau drilling sumur produksi di taman wisata alam Guntur Papandayan.