Jakarta.Portonews.com-Akhirnya gugatan arbitrase yang diajukan oleh PT Global Hadi Tech di Badan Arbitrase Nasional (BANI) kepada SKK Migas untuk kasus flow meter dimenangkan oleh Global.
Negara melalui SKK Migas diperintahkan oleh BANI agar bayar kepada Global atas kerugian yang diajukan perusahaan itu.
Bani memutuskan dalam konteks menolak eksepsi termohon untuk seluruhnya.dalam pokok perkara mengabulkan arbitrase sebagian. Menghukum termohon untuk melakukan pembayaran atas pekerjaan yang dilakukan oleh pemohon (Global Hadi Tech) sebesar Rp 39.569.200.000, dan menghukum termohon dan pemohon biaya arbiter,administrasi,masing- masing seperdua bagian dengan nilai Rp 496.431.650 kepada Pemohon.
“Negara melalui SKK Migas dinyatakan bersalah dan diminta membayar kerugian kepada Global Hadi Tech. Keputusan BANi ditetapkan Selasa sore (10/9/2019),” ujar sumber Portonews.com.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengaku belum mendapatkan laporan.
“Saya belum mendapatkan laporan,jadi belum bisa komentar,”tulis Dwi lewat pesan Whatsapp ke Portonews.com,Rabu (11/9/2019)
Pelaksana Tugas Dirjen Migas Djoko Siswanto mengaku dirinya belum mengetahui adanya putusan arbitrase atas gugatan Global Hadi Tech pada SKK Migas dimenangkan oleh Global.
“Saya belum tahu,” tulis Djoko singkat lewat Whatsapp ke Portonews.com
Info didapat Portonews.com bahwa SKK Migas sedang siapkan proyek flow meter baru. Masalah anggaran dan teknis sedang digodok antara Kementerian dengan SKK Migas dan Ditjen Migas.
Proyek pemasangan Flow Meter untuk monitoring Lifting Realtime Migas sudah berjalan 67 persen. Menurut rencana proyek ini di mulai Mei 2017 dan saat ini sudah mulai dipasang
Detil instalasi tercatat titik Monitoring, terpasang: 79 titik di 71 lapangan produksi.
Kategori I – instalasi USM Clamp on Meter (39 titik), terpasang 20 titik. Kategori II – instalasi PD Meter (36 titik), terpasang 5 titik. Kategori III – modifikasi Manual Meter (9 titik), terpasang 4 titik. Kategori IV – data akusisi dari existing digital meter (90 titik), terpasang 42 titik .
Lifting (8 titik)
Kategori V – modifikasi Manual Meter Lifting (5 titik), terpasang 0 titik.
Kategori VI – data akusisi dari existing digital meter Lifting (30 titik), terpasang 8 titik.
Total terkoneksi data terkoneksi ke server SKK Migas 56 titik (51 titik Produksi dan 5 titik Lifting) dengan rincian berikut:
13 titik kontinyu masuk dashboard
5 titik terkendala pada setting RTU
17 titik terkoneksi modem
21 titik koneksi On/Off