Jakarta, Portonews.com – PT Aneka Tambang Tbk (Antam) berhasil mencatat volume produksi feronikel pada kuartal pertama tahun 2019 sebesar 6.531 ton nikel dalam feronikel (TNi), yang berhasil naik sekitar 7 persen bila dibandingan dengan pencapai tahun 2018 di kuartal yang sama sebesar 6.087 TNi.
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Direktur Utama Antam, Arie Prabowo Ariotedjo di Jakarta.
Arie mengungkapkan, untuk volume penjualan feronikel ANTAM tercatat sebesar 7.122 TNi atau naik sebesar 33 persen dibandingkan penjualan periode 1Q18 yang mencapai 5.363 TNi.
“Peningkatan volume produksi dan penjualan feronikel sejalan dengan tercapainya stabilitas operasi produksi pabrik feronikel Antam di Pomalaa yang saat ini memiliki kapasitas produksi terpasang hingga 27.000 TNi per tahun,” ujarnya.
Arie menambahkan, rencananya pada Semester II Tahun 2019, kapasitas total produksi terpasang feronikel Antam akan naik menjadi 40.500 TNi seiring dengan mulai berproduksinya pabrik feronikel Antam di Halmahera Timur.
“Penjualan feronikel merupakan kontributor terbesar kedua dari total penjualan Antam, dengan kontribusi sebesar Rp1,23 triliun atau 20 persen dari total penjualan kuartal pertama tahun 2019,” katanya.
Namun, menurut Arie, untuk komoditas emas, Antam mencatatkan total volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung sebesar 470 kg (15.110 t.oz). Sementara itu volume penjualan emas Antam di kuartal pertama tahun 2019 tercatat sebesar 6.517 kg (209,526 t.oz).
“Untuk itu Antam terus berupaya untuk meningkatkan penjualan emas dengan melakukan inovasi pada berbagai produk emas Logam Mulia serta memperluas jaringan pemasaran produk Logam Mulia,” tukasnya.
Sebagai informasi, Antam merupakan satu-satunya pabrik pemurnian emas di Indonesia yang memiliki akreditasi Good Delivery List Refiner dari London Bullion Market Association (LBMA).