Jakarta, Portonews.com – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar mengungkapkan, potensi minyak dan gas bumi (migas) offshore Indonesia sangat prospek untuk dikembangkan, utamanya di wilayah Indonesia bagian timur.
Arcandra menjelaskan, ada empat tantangan utama dalam pengembangan lapangan offshore.
“Tantangan pertama tentu mencari dulu lapangan-lapangan offshore yang punya potensi untuk dikembangkan. Yang kedua adanya resiko yang besar di offshore. Terkadang KKKS kurang berani untuk melakukan eksplorasi di daerah baru. Ketiga adalah ketersediaan rig di Indonesia yang terbatas. Dan yang terakhir besarnya investasi yang harus dikeluarkan,” ujarnya.
Untuk mendorong pengembangan migas offshore Indonesia Wamen Arcandra akan mempercepat perijinan dan proses administrasi.
“Kita berharap KKKS fokus melakukan pencarian migas. Sementara kegiatan yang berhubungan dengan administrasi, baik di SKKMIGAS maupun di Kementerian ESDM atau instansi lain, itu yang kita percepat dan dipermudah,” katanya.
Selanjutnya Arcandra juga memberikan expert judgement kisaran harga minyak yang masih ekonomis untuk pengembangan lapangan offshore Indonesia.
“Tergantung apakah lapangan tersebut remote atau tidak. Kemudian tergantung kedalaman lapangan yang dieksplorasi. Estimasi saya, meskipun ini debatable, sekitar US$ 50-60 per barel itu masih oke (untuk pengembangan migas offshore), tentunya harga diatas itu lebih baik lagi,” pungkasnya. (us)