Jakarta, Portonews.com – PT Pertamina (Persero) meyakini masih banyak wilayah kerja perminyakan (WKP) di area milik perusahaan ini berpotensi untuk menghasilkan temuan produksi migas dalam jumlah besar (giant discovery).
Wilayah Kerja Perminyakan PT Pertamina (Persero) yang ada di Indonesia,baik yang sudah exsisting (sudah ada) maupun new ventures (wilayah baru),dianggap menarik untuk dievaluasi.
“Upaya-upaya melihatnya adanya anomali-anomali yang merupakan prospek itu tetap dilakukan di exsiting WK Pertamina,”ujar Direktur Hulu PT Pertamina Dharmawan H Samsu saat buka puasa bersama dengan media massa Jumat (17/5/2019) di Kantor Pusat PT Pertamina (Persero) di Jakarta.
Pertamina yakin di area exsisting masih banyak potensi giant discovery.
Menurut dia, dengan adanya giant discovery di Lapangan gas Sakakemang blok Jambi Merang menjadikan Pertamina melakukan review daerah di sekitar blok itu.
“Dari beberapa kegiatan investigasi di situ dilihat ada beberapa lead, belum jadi prospek, yang mirip. Nah itu akan dilakukan seismik. Karena memang toh KKP (komitmen kerja pasti) nya kita sudah harus masuk base line,”jelas Dharmawan yang juga pernah bekerja di BP Indonesia sebagai Head of Country.
Dharmawan menambahkan di WKP PT Pertamina EP yang ada di sekitar blok Jambi Merang sedang dievaluasi kemungkinan adanya basement fracture play yang merupakan salah satu target.
“Pertamina EP punya pengalaman mendapatkan discovery di basement fracture plays atau basement volcanic di lapangan Jatibarang di Jawa Barat,”ucap Dharmawan.
Di Luar WK
Namun giant discovery di luar WK yang sifatnya new ventures itu juga menjadi target.
“Makanya tadi saya bilang kita masuk blok Maratua dengan KKP hampir US$6 juta, kita melakukan seismik untuk mencari area-area di sana secara lebih mendalam,”ujarnya.
Dharmawan menambahkan ada 6 area yang fokus sedang dianalisis di luar WK exsisting dimana ada prospek yang cukup menarik.
“Dianalisis terus dari lead menjadi prospek, dari prospek menjadi prospek siap bor. Nah daftar prospek bor ini dievaluasi satu per satu. Tahun 2019,2020 hingga 2024 direncanakan. Itu namanya program pengembangan jangka panjang,”ujarnya lagi.