Jakarta, Portonews.com – PT Pertamina (Persero) mengatasi tumpahan minyak Sumur YY-1 dengan menggunakan strategi berlapis guna untuk mencapai hasil yang maksimal.
VP Relations PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Ifki Sukarya, menjelaskan, pada lapis utama telah membuah hasil mencapai relatif baik dengan panjang keseluruhan 4.450 meter.
“Pemasangan dan pengoperasian static oil boom pada lapisan utama sudah mencapai total panjang 4.450 meter. Konfigurasi full circle ini sudah hampir menutup penuh anjungan YYA dan dengan memperhatikan arah angin dan arus,” kata Ifki Sukarya pada acara Jumpa Pers di Jakarta, Kamis (15/8/2019).
Menurutnya untuk tambahan pengoperasian, telah terpasang 400 meter static oil boom pada layer kedua, 600 meter moveable oil boom di sekitar area anjungan YYA serta 400 meter oil boom di sekitar area FSRU Nusantara Regas.
Ifki menambahkan, Incident Managemet Team (IMT) PHE ONWJ juga telah menempatkan tandon-fluida, yang ditempatkan di bawah anjungan YYA.
“Penampungan ini menggunakan floating storage tank, yang ditarik oleh dua buah kapal. Dengan posisi di bawah anjungan ini memudahkan untuk menampung langsung tumpahan minyak. Kami harapkan, langkah ini mengurangi volume tumpahan minyak ke permukaan laut,” tambahnya.
Lebih jauh Ifki Sukarya menjelaskan metode tandon fluida berhasil menampung sekitar 5.000 liter minyak mentah per hari, dimana setelahnya minyak akan akan dipindahkan ke kapal penampung.
Hampir sama dengan skimmer, slurry pump ini bertujuan untuk memaksimalkan penyedotan minyak dan kemudian ditempatkan di IBC Tank.
Ifki menuturkan, untuk menangani ceceran minyak di laut ini, PHE ONWJ mengerahkan 48 kapal, 2689 personil, menggelar total 5850 meter oil boom di offshore dan 3.660 meter oil boom di onshore.PT