Jakarta, Portonews.com – Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero), Gandhi Sriwidodo mengatakan, dalam upaya meningkatkan ketahanan energi nasional, sekaligus mendukung program konversi BBM ke LPG yang dicanangkan Pemerintah, Pertamina terus membangun infrastruktur energi khususnya di wilayah Timur Indonesia.
Gandhi menjelaskan, Pertamina akan memulai proses pembangunan 4 (empat) Terminal LPG untuk wilayah Timur Indonesia yakni Kupang (NTT), Bima (NTB), Ambon (Maluku) dan Jayapura (Papua).
“Pembangunan terminal LPG ini juga akan memberikan dampak positif, antara lain penyediaan lapangan kerja baru, baik pada saat tahap konstruksi yang dijadwalkan selama 18 bulan dan setelah beroperasi kelak,” ujarnya usai acara Groundbreaking Pembangunan Terminal LPG Tenau Kupang dan ekspos proyek infrastruktur Pertamina di Kupang – Nusa Tenggara Timur.
Selain itu, menurut Gandhi, dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk pembangunan, serta memunculkan dampak ikutan berupa usaha-usaha jasa penunjang seperti katering atau kuliner, laundry, dan lain-lain.
“Dengan beroperasinya Terminal LPG diharapkan juga memberikan dampak pada penurunan harga jual LPG khususnya Non PSO di masyarakat,” katanya.
Gandhi berharap, dengan beroperasinya Terminal LPG Kupang dan dengan pembangunan SPPBE ke depannya, maka harga akan turun menjadi sekitar Rp 155-170 ribu per tabung untuk Elpiji 12 Kg dan Bright Gas 12 kg, serta Rp 72-85 ribu per tabung untuk Bright Gas 5,5 K.
“Penurunan terjadi karena sebelumnya para Agen LPG Non PSO di Wilayah NTT melakukan pengisian di Surabaya. Namun setelah Terminal LPG Kupang beroperasi dan adanya rencana pembangunan SPPBE maka rantai supply menjadi lebih pendek, dan harga menjadi lebih kompetitif. Harga jual diperkirakan akan sama dengan wilayah NTB,” tuturnya.
Pembangunan Terminal LPG khususnya di Kupang (NTT), dilakukan oleh BUMN konstruksi yaitu PT Barata yang terbukti kompetitif setelah melalui proses seleksi sebelumnya “Disini terlihat bahwa kerjasama sesama BUMN bisa terlaksana dengan sangat baik dan kompetitif untuk pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.
Sebagai informasi, harga jual LPG di wilayah Nusa Tenggara Timur (Timor, Flores dan Sumba) untuk Elpiji 12 Kg dan Bright Gas 12 kg berada di kisaran Rp. 195-225 ribu per tabung sementara Bright Gas 5,5 Kg sekitar Rp 110-135 ribu per tabung. (us)