PETROTEKNO adalah penyedia Pelatihan Keterampilan Teknik Operasi, Pemeliharaan, dan Konstruksi terkemuka yang berbasis di Indonesia. Produk dan pelayanan dari PETROTEKNO meliputi Pelatihan Teknis, Konsultasi, Program Pemagangan, dan Penilaian Keterampilan atau yang sering disebut Competency Assessment. Sektor pasar PETROTEKNO meliputi konstruksi dan industri proses dan manufaktur, termasuk diantaranya industri minyak, gas, pertambangan, semen, farmasi, pembangkit listrik dan petrokimia hilir.
Kegiatan PETROTEKNO yang terbaru adalah membangun Pusat Pelatihan untuk Agro Bisnis yang disebut PEKA BERSATU (Pengembangan Ekonomi Kampung Berbasis Agro Bisnis & Agrowisata Teluk Bintuni) di Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat. Dengan dipinjamkannya lahan milik Pemerintah Provinsi Papua Barat seluas 1 (satu) hektar yang terbagi menjadi 4 kampung yang berbeda, PETROTEKNO mengerjakan proyek percontohan untuk pertanian di Kabupaten Teluk Bintuni.
“Kami (PETROTEKNO) berupaya bagaimana mendidik mereka supaya bisa melakukan pertanian secara berkelanjutan,” ujar Managing Director PETROTEKNO Technical School Hendra.
Masyarakat di Papua Barat ditawarkan kesempatan untuk dididik oleh PETROTEKNO untuk bercocok tanam dengan menggunakan pola pertanian modern, mempelajari siklus pertanian yang lebih terarah dan efektif. Langkah ini dilakukan seiring dengan permintaan bapak Bupati Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat Petrus Kasihiw, setelah melihat keberhasilan program Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas (P2TIM) yang dikelola oleh PETROTEKNO.
“Pak Bupati meminta PETROTEKNO menjajaki pendidikan ke arah pertanian dan peternakan, karena hal tersebut dirasakan lebih essensial. Terus terang kita baru memulai program ini sejak 3 bulan lalu. Saat ini hasil panen sudah dirasakan masyarakat dan dijual ke pasar,” tutur Hendra.
Masyarakat yang dididik di PEKA BERSATU, disamping dididik cara bercocok tanam modern, juga diajarkan pola bisnis pertanian yang benar. Sehingga mereka bisa menjual hasil-hasil pertanian di pasar tradisonal dan modern secara menguntungkan dan bukan merugi.
Hasil pertanian dari siswa-siswi yang dididik di PEKA BERSATU ke depannya nanti diharapkan bisa memenuhi kebutuhan pangan lokal dan sekaligus memasok ke industri yang ada di Papua Barat. Termasuk diantaranya industri Kilang LNG Tangguh dan Pabrik Petrochemical Shanghai Huayi di Kabupaten Bintuni, Provinsi Papua Barat.
PETROTEKNO berusaha untuk mendekati generasi muda agar mau bertani dan bercocok tanam lagi. Bercocok tanam ini memang bukanlah pekerjaan yang favorit karena selalu identik dengan kemiskinan. Maka dari itu, PETROTEKNO berkeinginan untuk mengubah image itu. PETROTEKNO ingin menciptakan image pertanian yang modern, yang tidak lagi pake caping dan cangkul, namun menjadi memakai seragam, topi, sepatu boots, sarung tangan, menjadi petani profesional.
Saat ini mereka yang mengikuti program pertanian ini belum mendapatkan gelar tertentu. Namun demikian, yang lebih penting, mereka mendapatkan kemampuan yang berharga. Pemerintah berusaha menggerakkan pertanian dengan memberi benih dan keperluan lainnya. Namun demikian, hasilnya selama ini tidaklah optimal. Sebelumnya tidak ada program pendidikan dengan metode pendampingan yang berkelanjutan.
Masyarakat Papua itu harus didampingi dengan memberikan pengetahuan dan skill. Jadi saat nanti mereka kembali ke kebun mereka, mereka tahu harus mengerjakan apa, karena telah diajarkan di PEKA BERSATU. Jenis tanaman yang sudah diterapkan diantaranya adalah bayam, kangkung, kacang panjang, semangka, dan melon. Bulan depan PEKA BERSATU akan melakukan panen semangka sekitar 2 ton. Pemilihan jenis tanaman dilakukan berdasarkan kondisi dan jenis tanah. Hasil panen ini harapan kedepannya akan disuplai ke perusahaan yang beroperasi di Teluk Bintuni ataupun perusahaan yang sedang dibangun. Banyak bahan pangan yang bisa di supplai contohnya ke BP Tangguh, namun tidak bisa disediakan dari Teluk Bintuni karena permasalahan kemampuan dari para petani Teluk Bintuni sendiri yang belum dapat memberikan konsistensi supplai. Jadi fokus masyarakat ini ada pada supply chain.
“Jadi, pertama kita membangun semangat untuk bertani dulu karena hal itu yang sangat sulit. Pendekatan yang kami lakukan tidak bisa melalui metode recruiting, tetapi lebih kepada membangun lahannya terlebih dahulu. Sambil membangun kita mengajak siapa yang ingin turut serta. Nantinya, hasil panen akan dibagikan kepada peserta sesuai dengan kontribusinya dalam kegiatan ini,”ujar Hendra.
Poin penting saat ini dalam program ini adalah bagaimana merangkul orang untuk mau bertani kembali, bukan pada jumlah hasil panen.
Untuk sektor peternakan masih menjadi PR bagi PETROTEKNO. Pertanian, peternakan dan perikanan (Budidaya ikan air tawar) ke depannya akan dikembangkan. Tapi, untuk langkah awal PETROTEKNO masih fokus pada pertanian.
Selain itu, PETROTEKNO juga sudah menandatangani MoU dengan Gubernur Papua Barat untuk membangun Pusat Pelatihan SDM Papua Barat pada 2020.
PETROTEKNO sangat fokus untuk sektor pengembangan SDM terutama berbasis vokasi. Misalnya saja, di Teluk Bintuni, PETROTEKNO mengelola P2TIM (Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas) yang memiliki disiplin khusus konstruksi diantaranya untuk welder, scaffolding, pipe fitter, rigger, teknisi elektrik, dll. Petrotekno memiliki resep yang sudah terbukti karena lulusan-lulusan vokasinya yang bisa diterima oleh industri. Untuk membina masyarakat Papua, PETROTEKNO tidak hanya fokus hanya pada skill-nya saja, namun yang tidak kalah pentingnya adalah pada softskillnya juga yang diantaranya adalah attitude, culture, habit, dan work ethic.
Sebelum P2TIM berdiri, PETROTEKNO berhasil membimbing para peserta didik dengan baik melalui metode pengajaran yang lengkap, yang kemudian membimbing mereka menjadi seorang profesional yang dihormati, dihargai, diterima oleh Industri Migas. Adapun hal ini dicapai melalui Apprentice Program yang dilaksanakan di PETROTEKNO Training Center yang berlokasi di Ciloto, Jawa Barat.
Semenjak didirikannya pusat pelatihan ini, ada permintaan dari Pemerintah Daerah di Papua Barat untuk membangun fasilitas pelatihan di tanah Papua. Karena jika PETROTEKNO hadir di Tanah Papua, pasti akan lebih banyak putra-putri Papua yang bisa tersentuh untuk mendapatkan manfaatnya, dibandingkan kalau mereka harus datang ke PETROTEKNO Training Center di Ciloto. Akan hadirnya investasi-investasi di Papua Barat, menggugah Pemerintah Daerah Papua Barat, untuk mempersiapkan tenaga kerja yang dapat memenuhi kebutuhan SDM bagi para investor. Bermitra dengan PETROTEKNO, Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni dan Pemerintah Provinsi Papua Barat, melahirkan P2TIM.
PETROTEKNO selalu mengikuti permintaan dari pemerintah dan industri yang beroperasi di sana, bahkan ketika membuat program P2TIM pun, PETROTEKNO selalu berkomunikasi dengan para stakeholder melihat apa yang dibutuhkan di industri.
“Kedepannya, kami ingin melebarkan jangkauan ke daerah2 lain di Indonesia, yang kami yakini membutuhkan pelatihan dan pendampingan yang berkelanjutan. Hal ini tentunya selaras dengan program bapak presiden untuk pengembangan SDM yang berkelanjutan,” pungkas Hendra. Adv