Jakarta, Portonews.com – Laba PT Energi Mega Persada Tbk (EMP) mengalami penurunan tajam. Berdasarkan laporan keuangan EMP yang diterima PORTONEWS, Senin (10/6/2019), laba usaha EMP pada 2018 hanya sekitar separuh dibanding tahun sebelumnya.
Laba usaha tahun lalu sebesar US$65.286.475. Padahal pada 2017 angkanya mencapai US$120.509.455. Penurunan laba terjadi seiring merosotnya penjualan. Tahun lalu, penjualan EMP bernilai US$273.462.779. Pada 2017, penjualan perusahaan itu tercatat sebesar US$317.971.601.
Turunnya penjualan dan laba usaha pada 2018 disebabkan penurunan produksi gas dari Blok Bentu KKS dan Blok Kangean KKS. Pada 2017, produksi gas mencapai 156 juta kaki kubik per hari. Tahun lalu, produksi gas hanya sebesar 132 juta kaki kubik per hari.
Meski kinerjanya anjlok, perusahaan yakin dapat meningkatkan produksi gas dari Blok Kangean KKS dan Blok Bentu KKS dalam semester pertama 2019 ini. EMP telah memulai produksi gasnya dari lapangan Sirasun dan Batur yang merupakan bagian dari Blok Kangean KKS. Apabila telah beroperasi penuh, lapangan gas tersebut diharapkan menghasilkan hingga 100 juta kaki kubik per hari.
Blok Bentu KKS telah memulai produksi gasnya dari fasilitas Segat Gas Plant ll. Masing-masing fasilitas Segat Gas Plant I (“SGP l “) dan fasilitas Segat Gas Plant I l (“SCIP Il”) memiliki kapasitas produksi gas hingga 60 juta kaki kubik per hari. Apabila telah beroperasi penuh, dan berdasarkan perjanjian yang ada, EMP berharap dapat menghasilkan gas 85-100 juta kaki kubik per hari dari kedua fasilitas tersebut.