Ambon. Portonews.com – SKK Migas dan Inpex Masela Limited gelar konsultasi publik ke masyarakat dan pemerintahan di Ambon dan Saumlaki terkait proyek gas Lapangan Abadi di blok Masela.
Pada hari ini, Selasa, 6 Agustus 2019 pukul 09:00 ~ 13.00 WIT, bertempat di Swiss-Bel Hotel Ambon, SKK Migas bersama INPEX telah selesai melaksanakan kegiatan Konsultasi Publik berupa Sosialisasi Kegiatan penyusunan dokumen Amdal Terpadu Rencana Kegiatan Pengembangan Lapangan Gas Abadi Beserta Fasilitas Pendukungnya yang berada di Lapangan Gas Abadi, Wilayah Kerja Masela, Provinsi Maluku, mengacu kepada Pasal 9 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan (“PP 27/2012”).
Kegiatan dihadiri oleh Forkompimda Maluku dan, Jajaran Pemprov dan Pemkab Terkait Pemuka Agama, Pemuka masyarakat dan lembaga lembaga swadaya masyarakat.
Kegiatan diawali oleh sambutan oleh Didik S. Setyadi selaku Kepala Divisi Formalitas SKK Migas.
“Disampaikan bahwa kegiatan migas memiliki risiko kegiatan yang sangat tinggi dan juga membutuhkan modal yang cukup besar, khusus untuk proyek Pengembangan Lapangan Gas Abadi, Pemerintah menunjuk INPEX selaku kontraktor yang dipercaya membawa teknologi, expertis dan modal berkontrak kerja sama dengan SKK Migas sebagai perwakilan dalam pengelolaannya,” tulis Didik S.Setyadi pada pesan pribadi ke Portonews.com,Selasa (6/8/2019).
Kepemilikan asset tetap milik negara, milik pemerintah, dan milik masyarakat Indonesia.
Kemudian Pembukaan Acara dilakukan oleh Lutfi Rumbia, MT., Staff Ahli Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan, mewakili Pemerintah Daerah Provinsi Maluku.
Disampaikan sambutan Gubernur dimana Pemerintah Daerah Provinsi mendukung Pengembangan Lapangan Gas Abadi dengan tetap memperhatikan lingkungan hidup serta diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat kemudian menghimbau kepada masyarakat untuk turut ikut serta dalam kegiatan ini dengan mengedepankan semangat “Pela Gandong” yaitu semangat kekeluargaan dan kebersamaan serta mengesampingkan egonya untuk kegiatan ini.
Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan Diskusi dan tanya jawab dengan Panelis adalah Kepala Divisi Formalitas Didik S. Setyadi dan Nico Muhyiddin selaku VPCS INPEX dengan pemaparannya tentang kondisi terkini Proyek Masela, serta moderator Roy C. Siauta, Plt. Kepala Dinas LH Provinsi Maluku.
Tanya jawab banyak menyangkut issue tentang :
1. Tenaga Kerja Lokal
2. Pengadaan Tanah dan Hak Ulayat.
3. CSR
4. Biota Laut dan Ekosistem lainnya
VP Corporate Service Inpex Corporation Nico Muhyidin menjelaskan konsultasi di Ambon dan Saumlaki.
“Publik Konsultasi Amdal di Ambon dan Saumlaki.Tgl 6 di ambon, tgl 8 di saumlaki, baru konsultasi belum ada hasil apa-apa,”tulis Nico.