Jakarta, Portonews.com – Rencananya Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) akan mengevaluasi 19 cekungan yang memiliki potensi kandungan migas 8,3 miliar barel setara minyak (Barel Oil Equivalent/BOE).
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto di Jakarta.
Dwi menjelaskan, pihaknya telah meluncurkan pusat pengetahuan dan pengembangan migas, yaitu Indonesia Oil and Gas Institute (IOGI).
Dirinya menambahkan, IOGI diluncurkan untuk memudahkan pencarian data hulu migas Indonesia yang valid dan terkini.
“Untuk mendukung pengelolaan bisnis hulu migas yang lebih efektif, efisien, serta dalam upaya untuk mewujudkan kedaulatan energi nasional dan energi yang berkeadilan pada kesempatan kali ini juga, secara resmi kami perkenalkan Indonesia Oil and Gas Institute (IOGI),” ujarnya.
Dwi mengungkapkan, IOGI telah mengevaluasi lebih lanjut 19 cekungan produksi yang memiliki 126 proven plays dan mendapatkan potensi sumberdaya sebesar 8,3 miliar BOE. Dan diharapkan IOGI dapat memberikan kontribusi yang signifikan untuk mendorong semakin berkembangnya bisnis hulu migas di Indonesia
Menurut dirinya, hasil evaluasi menunjukkan terdapat lima cekungan yang berpotensi menemukan cadangan besar dan signifikan, yaitu Cekungan Sumatera Utara, Sumatera Selatan, North East Java, Kutai, dan Pre-Tertiary Passive Margin.
“Indonesia masih berpeluang menemukan paling tidak dua lapangan dengan masing-masing sumberdaya di tempat sebesar 770 juta boe,” tandasnya.