Jakarta, Portonews.com – Hingga saat ini pencapaian lifting anak usaha Pertamina yang belum mencapai target. Belum tercapainya lifting tersebut dikarenakan Pertamina menemui kendala.
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Dwi Soetjipto di Jakarta.
Dwi menjelaskan, kendala yang dihadapi oleh Pertamina yaitu proses investasi, sehingga dalam pertemuan dengan pihak Pertamina, SKK Migas telah meminta untuk mempercepat investasi.
“Sudah rencanakan tahun ini 118 sumur bor, sampai sekarang selesai 30 sumur. Dari 30 sumur ini baru 20 sumur yang bisa onstream atau alirkan produksi. Sedangkan 10 sumur lagi selesaikan infrastruktur untuk bisa ikut yang lain,” ujarnya.
Sebagai informasi, hingga akhir April 2019 produksi siap jual (lifting) minyak dan gas bumi (migas) dari anak usaha Pertamina belum mencapai target. Atas kondisi tersebut Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mendorong Pertamina lebih giat melakukan investasi pencarian migas.
Berdasarkan data SKK Migas, anak usaha Pertamina tersebut adalahPT Pertamina EP dengan target lifting minyak dalam APBN 2019 sebesar 85 ribu barel per hari (bph). Sementara realisasi lifting baru 79.340 bph atau 93 persen.