
“Pengembangan pabum perlu kerja sama stakeholders, khususnya pemerintah dan bisnis. Dalam percepatan pengembangan pabum, sinergi BUMN dapat digunakan. BUMN tersebut adalah: Pertamina Geothermal Energi (PGE), Geo Dipa dan PLN yang dimulai dengan PLT Pabum Lumut Balai yang diupayakan bisa COD minggu ke 4 agustus 2019Dimulai PLT Pabum Lumut Balai unit 1 55MW,” kata Direktur Jenderal EBTKE Kesdm Fx.Sutijastoto yang dihubungi Portonews.com via telepon
Konstruksi Lumut Balai
Konstruksi PLTP Lumut Balai dikerjakan oleh Hawkins Group, perusahaan konstruksi dan infrastruktur dari Selandia Baru yang juga mengerjakan konstruksi PLTP Karaha, Tasikmalaya, Jawa Barat.
Di Lumut Balai, Hawkins ditunjuk untuk mendesain, melakukan pengadaan, mengonstruksi, serta membangun PLTP tersebut, plus melakukan instalasi semua peralatan PLTP yang dipasok oleh Toshiba.
Sementara itu, sejak tahun lalu, PGE menjalankan tujuh proyek panas bumi secara paralel. Yaitu, Sungai Penuh upstream project 1×55 MW dengan target beroperasi 2020. Hululais upstream project 2×55 MW dengan target beroperasi 2019 untuk unit 1 dan 2021 unit 2.
Kemudian Ulubelu total project 2×55 MW yang beroperasi 3 Juli 2016 untuk unit 3 dan Juni 2017 untuk unit 4. Pertamina Geothermal Energy juga mengerjakan proyek Lumut Balai Unit 1 dan 2 total kapasitas 2×55 MW, dengan target COD untuk unit 1 pada 2018 dan 2019 untuk unit 2, Lumut Balai Unit 3 dan 4 total kapasitas 2×55 MW. Adapun target COD 2022 untuk unit 3 dan 2024 untuk unit 4. Kemudian Karaha kapasitas 1×30 MW, serta Lahendong Unit 5 dan 6 dengan total kapasitas 2x20MW, COD pada 15 September 2016 untuk unit 5 dan 9 Desember 2016 unit 6.