Jakarta.Portonews.com-SKK Migas bersama mitra K3S terus berupaya melaksanakan program pengembangan secara berkelanjutan, serta juga melaksanakan eksplorasi utk mencari cadangan migas yg baru.
SKK Migas menjelaskan ringkasan Semester – I 2019 (realisasi operasional)
Total Lifting OIL : 752 ribu bopd, 97% dari target APBN
Total Lifting/Salur GAS : 5913 mmscfd (1056 ribu boepd), 86% dari target APBN
Total Lifting Migas : 1808 ribu boepd, 90% dari target APBN
Top 5 KKKS – OIL Lifting (75% dari total lifting OIL nasional)
1. CPI : 194 ribu bopd
2. EMCL : 220 ribu bopd
3. Pertamina EP : 80 ribu bopd
4. PHM : 37 ribu bopd
5. PHE OSES : 29 ribu bopd
Top 5 KKKS – GAS Lifting (65% dari total lifting GAS nasional)
1. BP Tangguh : 971 mmscfd (174 ribu boepd)
2. COPHI Grissik : 827 mmscfd (148 ribu boepd)
3. Pertamina EP : 768 mmscfd (137 ribu boepd)
4. PHM : 662 mmscf (118 ribu boepd)
5. ENI Muara Bakau : 589 mmscfd (105 ribu boepd)
Secara umum, decline rate saat ini secara alamiah rata2 pada kisaran 15-20% pada mayoritas lapangan mature di Indonesia, namun dengan upaya optimalisasi serta pengembangan baru melalui pengeboran sumur baru, onstream proyek baru, dan pemeliharaan yang optimal, khusus nya utk OIL decline rate nya dapat di minimalkan di bawah 5%
Realisasi Lifting OIL, msh d atas 97%, mmg blm mencapai target, krn kemampuan cadangan nya, yang perlu di jaga utk terus optimal, jgn sampai water cut nya naik, namun demikian stock OIL juga di minimalkan, sehingga dlm beberapa bulan terakhir, lifting OIL lebih besar dari produksi nya.
“Di Semester II 2019, diharapkan akan mulai onstream lapangan YY-ONWJ, Panen-Jabung, dan Kedung Keris-Cepu, yang akan memberikan tambahan produksi OIL secara total sekitar 10.000 bopd, mulai Kuartal IV 2019,” kata
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher dalam keterangan tertulisnya diterima Portonews,Selasa (9/7/2019).
Tambahan produksi OIL lainnya di Semester II 2019 juga di harapkan berasal dari Blok Merangin II, dengan tambahan produksi sekitar 1500 bopd dari produksi eksisting di awal tahun 2019.
Utk realisasi salur/lifting GAS, di kisaran 86%, di mana penyerapan oleh Buyer cukup menentukan, salah satu nya cargo LNG di Bontang yg blm d serap maksimal oleh Pertamina sbg buyer, yg akhir nya menyebabkan hrs ada penurunan intake Gas di Bontang, rata2 sekitar 200 mmscfd dr semua Gas producer di Kaltim, sejak awal bulan Juni 2019 hingga saat ini.
Beberapa sumur pengembangan baru, antara lain di Mahakam dan Pangkah, masih belum memberikan output produksi yang optimal, dan masih di bawah prognosis. Di harapkan, pengeboran sumur baru di Semester II 2019 dapat lebih baik hasil nya
Seiring dengan estimasi kebutuhan energi yang lebih besar di Semester II 2019, penyerapan GAS, termasuk LNG, oleh semua buyer, diperkirakan akan lebih maksimal, sehingga secara keseluruhan penyerapan GAS bisa lebih baik di Semester II 2019
Sampai akhir Semester I 2019, sudah onstream proyek Gas di TSB Phase 2 dan Seng Segat, dgn tambahan produksi secara total saat ini sekitar 220 mmscfd, dan di serap oleh buyer domestik, dan di harapkan akan lebih optimal di Semester II 2019.
Masih terdapat 6 proyek GAS hgg akhir tahun 2019, dengan estimasi tambahan total produksi GAS sebesar 280 mmscfd untuk Semester II 2019