Jakarta, Portonews.com – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) telah mengirimkan proposal Feasibility Study (FS) pembangunan jaringan gas (jargas) ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) KESDM, Djoko Siswanto di Jakarta.
Djoko mengungkapkan, di dalam proposal tersebut, PGN telah menyiapkan dana sebesar Rp 800 miliar untuk membangun jargas tahun ini.
“Rp 800 miliar itu duit PGN,” katanya.
Nantinya, tambah Djoko, dana sebesar Rp 800 miliar itu bisa digunakan untuk membangun jargas sekitar 80.000 sambungan rumah tangga (SR).
“Kalau kami itu bangun jargas Rp 10-11 juta per sambungan rumah tangga. Tapi bisa lebih murah kalau daerah penetrasi. jadi bisa 80.000 sambungan rumah tangga,” ujarnya.
Menurut Djoko, rencananya PGN akan membangun jargas dari dana tersebut di beberapa wilayah, di antaranya adalah Jambi hingga Sorolangun. “Sampai saat ini pemerintah masih memproses proposal Feasibility Study yang diajukan PGN,” imbuhnya.
Namun, lanjut Djoko, pihak dari PGN belum mau menyebut dana besaran dana yang akan dikucurkan dari kas internal PGN untuk membangun jargas pada tahun ini. Sebelumnya PGN menyebut tengah melakukan studi Pre-FEED di 26 kota di Indonesia dengan potensi pelanggan sebanyak 1,2 juta pelanggan.
Sebagai informasi, pada tahun ini PGN berencana untuk membangun sebanyak 400.0000 SR dan sebanyak 1 juta SR mulai dari 2020 sampai 2025.
“Banyaknya jargas yang dibangun PGN pada tahun ini dengan dana sendiri hampir sama dengan jumlah jargas yang dibiayai pemerintah dari APBN,” pungkasnya. (us)