Jakarta, Portonews.com – Dipastikan dalam menerapkan bahan bakar nabati atau biodiesel dengan kandungan 30% minyak sawit (B30) dapat menghemat impor bahan bakar minyak hingga 57 juta barel.
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Ketua Harian Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi), Paulus Paulus Tjakrawan belum lama ini di Jakarta.
Pasalnya, ungkap Paulus, perhitungan ini didapat dari mengkonversi produksi B30 yang mencapai 9 juta kiloliter ke dalam satuan barel.
Menurut Paulus, selain menghemat impor bahan bakar, B30 juga diyakini akan mampu menurunkan waktu kerja pertamina dalam memproduksi minyak.
Setidaknya, dirinya menambahkan, untuk memproduksi 57 juta barel minyak, pertamina membutuhkan waktu 70 hari kerja.
“Saat ini kapasitas produksi biodiesel nasional dari produsen eksisting mencapai 12 juta kiloliter,” ujarnya.
Paulus menyatakan, dari kapasitas tersebut, kemungkinan produksi B30 akan mencapai 10 juta kiloliter. “Kehadiran produsen biofuel baru maupun langkah ekspansi yang dilakukan perusahaan eksisting menjadi bagian dari upaya antisipasi memenuhi kebutuhan biodiesel,” pungkasnya.