Jakarta, Portonews.com – Ketua Harian Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi), Paulus Paulus Tjakrawan menyatakan, sepanjang tahun 2018 penggunaan Biodiesel 20 persen dari total produksi 6,1 juta kl, sebanyak 3,5 juta kl telah diserap untuk kebutuhan domestik dan 1,7 juta untuk keperluan ekspor.
Menurut Paulus, kondisi ini selain menurunkan impor BBM, juga akan meningkatkan produkstivitas petani.
“Oleh karena itu kita berupaya meningkatkan penggunaan B20 menjadi B30, dan kita sangat bangga akan pencapaian ini,” ujarnya.
Namun, Paulus mengakui bahwa, terkait dengan penyaluran B20 memang sempat mengalami kendala pada September 2018 lalu yang menyebabkan turunnya spesifikasi kandungan bahan bakar nabati tersebut.
“Setelah perbaikan di sistem penyaluran dilakukan, bahan bakar nabati yang mulai digunakan pada 2016 tersebut dapat digunakan baik oleh masyarakat,” katanya.
Paulus mengungkapkan, untuk memudahkan penyaluran B20 maka telah disediakan dua kapal floating storage (penyimpanan terapung) di Balikpapan, Kalimantan Timur.
“Beberapa bulan belakangan, volume ruang pengguaan floating storage tersebut mengalami penurunan karena konsumsi solar yang terus turun. Kapasitas floating storage yang terpakai hanya 101.000 kiloliter. Kondisi ini menurun 34% menjadi 66.000 kiloliter,” tukasnya.