Jakarta, Portonews.com – Kasus tumpahan minyak di sumur YYA-1 milik Pertamina Hulu Energi Offshore Northwest Java (PHE ONWJ) mendapat respon dan apresiasi dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Apa responnya?
“Penanganan tumpahan minyak milik PHE ONWJ sudah cukup bagus. Saya juga cukup sering ke lapangan meninjau melalui pesawat helicopter. Saya melihat oil spillnya cukup tertangani dengan baik. Relief well (RW) YYA-1RW, yang berfungsi menutup sumur YYA-1, sudah berjalan,” kata Deputi Operasi SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman pada media, Kamis (8/8/2019) di Jakarta.
Targetnya, dalam 30 hari mendatang, sudah bisa diintersep sumur yang bermasalah. “Setelah 3 – 4 hari, mudah-mudahan sumurnya bisa mati, minyak tidak tumpah lagi,” tambah Fatar.
Sedangkan platform yang ada, lanjut Fatar, ditahan saja. “Jadi, so far, saya melihat tumpahan minyak di Karawang sudah banyak dicover. Dan tidak akan banyak lagi dampak lingkungannya,” katanya.
Jamak diketahui, sumur YYA-1 merupakan sumur reaktivasi di sekitar 2 Kilo Meter (KM) dari Pantai Utara Jawa, Karawang Jawa Barat. Gelembung gas muncul sejak Jumat (12/7/2019), dalam proses pengeboran untuk mengaktifkan kembali sumur YYA-1 untuk diproduksi kandungan minyak dan gasnya (migas).