Jakarta, Portonews.com – PLN berhasil penerbitan obligasi Samurai yaitu melalui penawaran umum kepada para investor di Jepang mendpatkan dana segar sebesar JPY23,2 miliar diterbitkan dalam 3-tranche terdiri dari masing-masing tenor 3 tahun, 5 tahun, dan 10 tahun dengan kupon tetap.
Siaran pers PLN, Minggu (15/9) menyebutkan bahwa obligasi ini mendapatkan peringkat ‘Baa2’ oleh Moody’s, ‘BBB’ oleh Standard and Poor’s, dan ‘BBB’ oleh Japan Credit Rating.
Penerbitan ini menjadi sangat penting, karena PLN kembali berhasil melakukan penerbitan dalam denominasi mata uang asing selain yang selama ini diterbitkan yaitu USD, setelah berhasil melakukan penerbitan surat utang berdenominasi Euro pada bulan Oktober 2018 lalu.
Selain itu, beberapa alasan lain yang mengangap transaksi ini pentinga yaitu merupakan penawaran obligasi Samurai pertama oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia yang membuka jalan selanjutnya bagi para emiten Indonesia dan ASEAN lainnya untuk mengakses pasar obligasi Jepang.
Melalui penerbitan perdana ini, PLN kembali merupakan satu-satunya korporasi ASEAN yang memiliki benchmark obligasi di seluruh investor base dunia yaitu di pasar Dolar AS, Euro, dan Yen Jepang.
Hal lain yang menarik dalam penerbitan perdana ini adalah PLN mampu mencapai tujuan awal untuk memaksimalkan jumlah penerbitan dengan tenor yang lebih panjang (5 tahun atau lebih) dengan tingkat kupon yang sangat kompetitif.
Sementara, emiten pemula biasanya hanya berhasil mengumpulkan permintaan dalam jangka waktu yang lebih pendek seperti 3 tahun di pasar Jepang mengingat tipikal investor Jepang yang sangat berhati-hati dan konservatif.
Dengan keberhasilan penerbitan perdana ini, PLN mampu mematahkan kebiasaan itu dengan mendorong investor fokus ke tenor yang lebih panjang yaitu 5 tahun dan 10 tahun.
Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto menyampaikan bahwa sebelum penawaran umum kepada investor di Jepang dilakukan, PLN telah terlebih dahulu mengadakan pertemuan dengan para potensial investor di Tokyo pada Juli 2019.
Menurtnya, roadshow yang dilaksanakan tersebut sangat membantu investor memahami operasi bisnis PLN dan bagaimana hubungannya yang kuat dengan pemerintah Republik Indonesia mengingat peran dan fungsi PLN yang sangat sentral di Indonesia.
Melalui roadshow, kata Sarwono, PLN mampu meyakinkan ketertarikan investor atas kredibilitas PLN dengan adanya respons positif dari investor. PLN dengan dibantu perbankan yang telah dikenal luas oleh investor Jepang mulai melakukan soft – sounding pemasaran selama 2 hari yaitu pada 4 dan 5 September 2019 dan mendapatkan umpan balik yang positif dari investor.
“PLN mendapat penugasan pemerintah melalui Perpres 4 Tahun 2016 yang dikenal dengan Program 35 GW yang saat ini sedang dikerjakan. Hasil penerbitan Obligasi Samurai ini akan dipergunakan untuk mendanai sebagian kebutuhan investasi untuk Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan sebagaimana amanat pemerintah” urai Sarwono Sudarto