Jakarta, Portonews.com – Setidaknya 71 orang tewas dalam insiden meledaknya pipa minyak di Tlahuelilpan, Hidalgo, Meksiko, Jumat (18/1/2019). Ledakan diakibatkan bocornya pipa yang dirusak oleh pencuri minyak.
Tim forensik mengumpulkan potongan tubuh korban di sekitar lokasi kejadian. Insiden ini disebut-sebut sebagai petaka terburuk terkait infrastruktur minyak Meksiko dalam beberapa tahun terakhir.
Salah satu saksi mata menggambarkan mengerikannya keadaan setelah terjadinya ledakan. Saat itu, ratusan orang berebutan mengisi minyak dari pipa yang bocor. Tiba-tiba pipa meledak dan membakar orang-orang yang berada di sekitarnya.
Sejumlah orang di lokasi kejadian mengungkapkan bahwa daerah itu kekurangan minyak karena berkurangya pasokan. Di sisi lain, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador menggiatkan pemberantasan pencurian minyak.
“Semua orang datang ke sini untuk mengambil sedikit minyak buat mobil mereka. Mereka terpaksa melakukannya karena tidak ada minyak lagi di SPBU,” kata Garcia seperti dikutip kantor berita Reuters, Minggu (20/1/2019).
Petani berusia 50 tahun itu berada di lokasi bersama dua orang tetangganya. Mereka lolos dari celaka karena menunggu di dalam mobilnya di kejauhan. “Kami melihat beberapa orang terbakar dan berteriak-teriak,” ujarnya.
Untuk mengurangi aksi pencurian minyak, Lopez Obrador memerintahkan penutupan sejumlah jalur pipa pada akhir Desember 2018. Kebijakan itu menyebabkan terjadinya kekurangan minyak di beberpa daerah di Meksiko, termasuk Hidalgo. Media setempat elaporkan lebih dari separuh SPBU yang ada di sana sering tutup karena tidak punya minyak untuk dijual.
Dalam wawancara dengan televisi lokal, Gubernur Hidalgo Omar Fayad mengatkaan 71 orang tewas dan 76 orang lainnya terluka akibat ledakan. Insiden terjadi saat warga setempat mengisi jeriken, drum, dan ember dengan minyak. Sebelum ledakan, minyak menyembur hingga setinggi 7 meter.
Lopez Obrador mengatakan angkatan bersenjata tidak langsung dikerahkan menangani para pencuri demi mencegah konfrontasi. Namun dia menolak hal itu disebut sebagai pembiaran. Dia juga memaklumi warga setempat berusaha mengambil “minyak gratis” karena beberapa liter saja bernilai lebih dari upah harian minimum di Meksiko.
Sang presiden menyalahkan pemerintah sebelumnya yang disebutnya mengabaikan rakyat. Dia mengatakan prioritasnya saat ini adalah mengentaskan permasalahan sosial dan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan. Dia membantah kejadian ini ada kaitannya dengan politik.
Direktur Utama Petroleos Mexicanos (Pemex) Octavio Romero mengatakan bahwa setidaknya ada 10 titik pencurian minyak di daerah yang sama dalam tiga bulan terakhir. Namun dia tidak merinci di mana saja aliran minyak dihentikan dan di mana terjadinya kebocoran.