PORTONEWS
Advertisement
  • Home
  • Ekonomi
    • Keuangan
    • Infrastruktur
    • Transportasi
  • Bisnis
    • Pernik
    • Digital
    • Pariwisata
  • Oil & Chemical Spill
  • Migas & Minerba
  • Peristiwa
    • Internasional
    • Nasional
  • Lingkungan Hidup
  • Profil
  • Galeri
    • Galeri Foto
    • Galeri Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
    • Keuangan
    • Infrastruktur
    • Transportasi
  • Bisnis
    • Pernik
    • Digital
    • Pariwisata
  • Oil & Chemical Spill
  • Migas & Minerba
  • Peristiwa
    • Internasional
    • Nasional
  • Lingkungan Hidup
  • Profil
  • Galeri
    • Galeri Foto
    • Galeri Video
No Result
View All Result
PORTONEWS
No Result
View All Result
Home Laporan Utama

Persiapan Menuju Lumbung Pangan Dunia, Kementan Cetak 1,16 Juta Hektare Sawah Baru

by Redaksi
Jumat, 8 Maret 2019 10:00
Persiapan Menuju Lumbung Pangan Dunia, Kementan Cetak 1,16 Juta Hektare Sawah Baru

Ist

6.401

Jakarta, Portonews.com  –  Kementerian Pertanian (Kementan) terus terus mencetak sawah baru di berbagai wilayah di Indonesia.  Hal ini dilakukan untuk mendukung nawacita Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan persiapan menuju lumbung pangan dunia tahun 2045.

pemerintahan Jokowi – JK menargetkan cetak sawah baru sebanyak 1 juta hektare selama masa kepemimpinannya. Namun, Kementan sudah melebihi target dan telah mencetak sawah sebanyak 1,16 juta hektare. Jumlah ini terbagi atas 900 ribu hektare dari optimalisasi lahan, dan lebih dari 211 ribu hektare dari cetak tanah baru.

Kegiatan cetak sawah Kementan melalui Direktorat Jenderal Sarana dan Prasana Pertanian terbagi dua. Pertama cetak sawah yang sebenarnya, dalam arti mengubah lahan tidur menjadi sawah serta optimalisasi lahan.

“Saat ini perluasan areal luas lahan sudah mencapai 900 ribu ha. Kita memang lebih banyak membuka lahan rawa. Perluasan areal sawah yang 1 juta hektare tersebut, 90 persennya dari optimasi rawa. Untuk saat ini, kegiatan cetak sawah sudah hampir 200 ribu ha. Jadi sudah lebih dari 1 juta ha,” ujar Direktur Perluasan dan Perlindungan Lahan, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Indah Megahwati, dalam siaran persnya, di Jakarta Jumat (8/3/2019).

Optimalisasi lahan yakni menambah areal luas tanam melalui optimalisasi lahan yang tidak produktif. Cetak sawah baru dilakukan bekerjasama dengan TNI di lahan-lahan tidur di luar Jawa antara lain Lampung, Sumatera Selatan (Sumsel), Pulau Kalimatan, dan Papua.

“Meskipun alih fungsi lahan terus berlanjut dan pertumbuhan penduduk sejak pemerintahan Jokowi-JK yang mencapai 12,8 juta jiwa dibanding tahun 2014, capaian produksi pertanian saat ini justru meningkat,” ungkap Indah.

Tambahan konsumsi sebesar 1,7 juta ton pun dapat terpenuhi dari produksi dalam negeri. Ini dapat dicapai karena salah satunya karena bertambahnya luas tanam melalui optimalisasi lahan dan cetak sawah baru.

Indah mencatat perluasan dan optimasi lahan pada 2018 mencapai 1,16 juta hektare. Ini naik 358% dibanding 2013. Karenanya, kegiatan ini akan terus berlanjut mengingat manfaatnya untuk kedaulatan pangan di Nusantara.

Pelaksanaan kegiatan cetak sawah di Kementan pada 2015-2018 serta prakiraan kontribusi untuk penambahan produksi padi mencapai hampir 211 ribu ha lebih. Dengan kontribusi padi nasional sekitar 1,263 ton. Ini lantaran setiap sawah baru yang telah siap tanam langsung dimanfaatkan oleh petani. (dan)

 

Related

Edisi Terakhir Portonews

LEBIH MUDAH DENGAN APLIKASI PORTONEWS :

ADVERTISEMENT
  • Peta Situs
  • Tentang Kami
  • Alamat
  • Redaksi
  • Informasi Iklan dan Berlangganan
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Info Karir

Copyright © 2020 PORTONEWS

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
    • Keuangan
    • Infrastruktur
    • Transportasi
  • Bisnis
    • Pernik
    • Digital
    • Pariwisata
  • Oil & Chemical Spill
  • Migas & Minerba
  • Peristiwa
    • Internasional
    • Nasional
  • Lingkungan Hidup
  • Profil
  • Galeri
    • Galeri Foto
    • Galeri Video

Copyright © 2020 PORTONEWS

Translate »