PORTONEWS
Advertisement
  • Home
  • Ekonomi
    • Keuangan
    • Infrastruktur
    • Transportasi
  • Bisnis
    • Pernik
    • Digital
    • Pariwisata
  • Oil & Chemical Spill
  • Migas & Minerba
  • Peristiwa
    • Internasional
    • Nasional
  • Lingkungan Hidup
  • Profil
  • Galeri
    • Galeri Foto
    • Galeri Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
    • Keuangan
    • Infrastruktur
    • Transportasi
  • Bisnis
    • Pernik
    • Digital
    • Pariwisata
  • Oil & Chemical Spill
  • Migas & Minerba
  • Peristiwa
    • Internasional
    • Nasional
  • Lingkungan Hidup
  • Profil
  • Galeri
    • Galeri Foto
    • Galeri Video
No Result
View All Result
PORTONEWS
No Result
View All Result
Home Laporan Utama

Pengamat Sebut Industri Hulu Migas Tertatih-tatih

by Sofyan Badrie
Rabu, 22 Mei 2019 11:32
Pengamat Sebut Industri Hulu Migas Tertatih-tatih
5.467

Jakarta, Portonews.com – Kondisi mdustri hulu minyak dan gas bumi (migas) nasional adalah bisnis as usual. Dengan kata lain, tidak ada yang spesial. Hal itu diungkapkan oleh pendiri Reforminer Institute Pri Agung Rakhmanto.

“Tegasnya bisnis migas kita tertatih-tatih. Berusaha untuk memperbaiki. Dan berjuang terus, hasilnya ya masih diperjuangkan,” tegas Pri Agung, dalam acara Buka Puasa Bersama Chevron, pada Selasa petang (21/5/2019) di Jakarta. Berjuang dalam hal apa?

“Ya investasinya masih dalam tahap berjuang, secara operasional masih juga berjuang,” lanjutnya. Karena itu, produksi cadangan menjadi implikasinya dari kondisi investasi.

“Kalau investasinya masih berjuang dan operasinya juga masih berjuang, ya hasil produksinya masih seperti itu. Dan trennya masih terus turun,” paparnya.

Diakui Pri Agung, pemerintah memang telah melakukan berbagai langkah kebijakan. Plus-minusnya pasti ada. Tidak mungkin negatif semua. Pun tidak mungkin positif semua. Kendati demikian, persoalan dan isu mendasarnya tetap sama. “Industri hulu migas itu tidak diapa-apain sudah uncertaint, ketidakpastian. Satu-satunya yang pasti dalam industri hulu migas adalah ketidakpastian,” tandas Pri Agung yang pernah menjalani sebagai profesional di industri migas.

Ditambah lagi dengan ketidakpastian di luar aspek industri hulu migas. Utamanya masalah kontrak atau sanctity of contract. Hubungannya dengan regulasi, perpanjangan birokrasi. Itulah 3 masalah ketidakpastian yang dari dulu hingga kini masih terus berkutat di situ.

“Peraturan selalu silih berganti, yang kemudian menimbulkan ketidakpastian,” katanya. Polanya, peraturan muncul kemudian peraturan itu punya imbas ketidakpastian. Seluruh decition making, approval process masih seperti itu. “Misalnya, POD (Plan of Development) lama. Ada beberapa blok masih menunggu keputusan. Pun juga isu nasionalisme masih mewarnai. Seperti nasional dan asing. Di dalam beberapa keputusan berdasarkan hal seperti itu,” paparnya.

Related

Edisi Terakhir Portonews

LEBIH MUDAH DENGAN APLIKASI PORTONEWS :

ADVERTISEMENT
  • Peta Situs
  • Tentang Kami
  • Alamat
  • Redaksi
  • Informasi Iklan dan Berlangganan
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Info Karir

Copyright © 2020 PORTONEWS

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
    • Keuangan
    • Infrastruktur
    • Transportasi
  • Bisnis
    • Pernik
    • Digital
    • Pariwisata
  • Oil & Chemical Spill
  • Migas & Minerba
  • Peristiwa
    • Internasional
    • Nasional
  • Lingkungan Hidup
  • Profil
  • Galeri
    • Galeri Foto
    • Galeri Video

Copyright © 2020 PORTONEWS

Translate »