Jakarta.Portonews.com- PT Medco Energi Internasonal (MEI) Tbk memastikan tidak akan ekspansi lagi keluar Indonesia pasca diperolehnya asset-asset milik Ophir Energy Plc pada 21 Mei 2019 lalu. Kini MEI fokus terhadap usaha peningkatan produksi usai membeli asset-asset tersebut.
Medco berharap juga adanya tambahan cadangan discovery di Tanzania, Teluk Mexico serta beberapa blok eksplorasi di Banglades dan Myanmar.
“Akuisisi Ophir adalah bagian dari usaha peningkatan produksi, cadangan dan expansi luar negeri, dengan akuisisi ini Medco memiliki tambahan produksi luar negeri di Vietnam dan Thailand tambahan cadangan discovery di Tanzania dan Teluk Mexico serta beberapa blok explorasi di Banglades dan Myanmar,” tulis Presiden Direktur PT Medco Energi Internasional Tbk Hilmi Panigoro lewat jalur pribadi Portonews.com,Rabu (14/9/2019).
Hilmi menjelaskan MEI berharap tambahan nya sekitar 25,000 BOEPD. plus yg existing jadi totalnya sekitar 110,000 BOEPD
Dalam halaman situs medcoenergi.com tertulis :
- Perseroan telah menyelesaikan pembelian dan penghapusan pencatatan saham Ophir Energy plc. Hasil kinerja Ophir dikonsolidasikan sejak 1 Juni 2019. Hasil pro forma mengasumsikan hasil konsolidasi perusahaan sejak 1 Januari 2019.
- Proses integrasi Ophir berjalan sesuai dengan rencana, berfokus pada sistem, organisasi dan penyelarasan proses guna mewujudkan sinergi yang diharapkan.
- Pinjaman Ophir sebesar US$355 juta sudah dibayar pada bulan Juni dan dilanjuti dengan pembayaran sebesar US$105 juta pada awal Juli. Hingga akhir Juni, rasio Utang Bersih terhadap EBITDA adalah sebesar 3,9x (3,6x tanpa Medco Power), pro forma Ophir adalah 3,0x (2,7x tanpa Medco Power). Seluruh pinjaman pembayaran penuh (bullet payment) yang jatuh tempo pada tahun 2019 dan 2020 telah terjamin oleh dana yang ada dalam escrow account
- MedcoEnergi melepas 51% saham di Api Metra Graha (pemilik gedung The Energy), mendilusi kepemilikan di AMNT, menurunkan kepemilikan 49% saham di Pembangkit Panas Bumi Ijen, menjual 35% kepemilikan di Rimau dan 35% kepemilikan di Sumatera Selatan, 100% kepemilikan di Blok R Guinea Ekuatorial, 100% kepemilikan di Aru dan Papua Barat, serta menarik diri dari operasi laut dalam Ophir di Bangladesh dan Vietnam blok 123 dan 124.
- Penawaran potensial dari beberapa mitra strategis baru untuk MPI sedang dievaluasi dan penjualan Blok 5, Meksiko, dan Tunisia juga sedang dalam proses.