Jakarta, Portonews.com – Kesadaran masyarakat semakin meningkat terhadap penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) berkualitas seiring dengan tinggi taraf pendidikan mereka. Salah satu indikatornya adalah melonjaknya konsumsi BBM jenis Pertamax series oleh kendaraan para pemudik dan arus balik pada masa liburan Iedul Fitri 2019 di SPBU Toll Trans Jawa hingga lebih dari 96 persen atau sebesar 170.000 liter per hari dibandingkan hari biasa.
“Masyarakat telah sangat concern terhadap BBM berkualitas. Custmer pembeli mobil-mobil baru, rata-rata mereka sudah berpendidikan cukup tinggi. Pengamatan saya dari berita-berita televisi dan lain-lain, mobil-mobil mudik tersebut rata-rata lebih dari 60 – 70 persen adalah mobil-mobil keluaran 5 tahun terakhir,” kata Bambang Trisulo, pengamat otomotif pada Portonews, Minggu petang (9/6/2019).
Dengan tingkat pendidikan pembeli serta penjelasan-penjelasan salesman dan brosur-brosur mereka mengerti mengenai tingkat kualitas (baca oktan number) dan manfaat harga terhadap daya hp (baca kenyamanan tarikan dan lain-lain). Belum lagi, lanjut Bambang, kalau mereka mengukur Km per liter untuk produk-produk tersebut.
Dia juga membenarkan bahwa jenis BBM berkualitas sangat baik untuk kendaraan dan mesin. Makin tinggi oktan number 98 atau 95 gasoline, makin mempunyai daya ledak yang lebih kuat dan efisien dan sesuai dengan design engine CE yang mutahir. “Belum lagi gas buangnya yang lebih ramah lingkungan,” tandasnya.
Bambang juga mendengar bahwa kendaraan keluaran terbaru juga sedang dirancang untuk jenis BBM ber oktan tinggi. Bahkan, imbuhnya, sejak lama lebih, dari 10 tahun yang lalu (minikal) tuntutan engine yang ramah lingkungan dengan kompresi ratio yang tinggi (berarti bensinnya harus disesuaikan yaitu oktan numbernya tinggi)
Menurut Bambang, hanya dengan tingkat komunilasi dan koneksivitas jaman sekarang makin menambah edukasi pembeli/pemakai dan penjual mobil terhadap manfaat gasoline/bensin oktan (kualitas) tinggi walaupun harga juga cukup tinggi.
“Menurut saya mereka mengerti manfaat hal ini. Bahkan kesadaran ramah lingkungan juga makin meluas (untuk komunitas tersebut). Semua juga mungkin karena diramu oleh gencar dan tepatnya produsen gasoline tersebut yang tertangkap oleh masyarakat,” paparnya.