PORTONEWS
Advertisement
  • Home
  • Ekonomi
    • Keuangan
    • Infrastruktur
    • Transportasi
  • Bisnis
    • Pernik
    • Digital
    • Pariwisata
  • Oil & Chemical Spill
  • Migas & Minerba
  • Peristiwa
    • Internasional
    • Nasional
  • Lingkungan Hidup
  • Profil
  • Galeri
    • Galeri Foto
    • Galeri Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
    • Keuangan
    • Infrastruktur
    • Transportasi
  • Bisnis
    • Pernik
    • Digital
    • Pariwisata
  • Oil & Chemical Spill
  • Migas & Minerba
  • Peristiwa
    • Internasional
    • Nasional
  • Lingkungan Hidup
  • Profil
  • Galeri
    • Galeri Foto
    • Galeri Video
No Result
View All Result
PORTONEWS
No Result
View All Result
Home Laporan Utama

Luhut Sebut ada 20 Juta Orang Bergantung dari Sawit

by Redaksi
Rabu, 27 Maret 2019 16:56
Luhut Sebut ada 20 Juta Orang Bergantung dari Sawit
7.110

Jakarta, Portonews.com – Produksi sawit dalam negeri tengah menghadapi kampanye hitam dari Uni Eropa (UE), lantaran dinilai merusak lingkungan. Padahal, menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan hampir 20 juta orang bergantung dari komoditas tersebut.

Oleh sebab itu, pemerintah akan terus memperjuangkan produk sawit di tengah gempuran kampanye hitam. Pasalnya, sawit berkontribusi banyak bagi perekonomian karena membuka lapangan pekerjaan.

“Sekarang 20 juta orang hidup karena palm oil. Jadi data industri sawit menciptakan lapangan kerja dan CPO juga berdampak pada penurunan kemiskinan,” kata dia dalam sambutan di acara Pengembangan Industri Kelapa Sawit Menuju Kemandirian Energi di Ayana Midplaza Hotel, Jakarta, Rabu (27/3/2019).

Lebih lanjut, ia juga menyinggung isu kerusakan lingkungan atau deforestasi yang dibawa-bawa pada kampanye hitam tersebut. Padahal, kata Luhut, pemerintah selalu memerhatikan lingkungan.

“Kalau bicara lingkungan saya juga berpikir untuk anak cucu saya. Saya kan hanya abdi untuk negara dan sudah 14 juta (pohon sawit) yang moratorium,” ungkapnya.

Maka dari itu, Luhut mengaku akan terus memperjuangkan kelapa sawit dengan berbagai cara seperti melakukan pembicaraan dengan forum internasional.

Sebagai informasi, kampanye hitam sawit telah terjadi sejak tahun 2012. Hal ini pun membuat harga sawit terus jatuh karena berkurangnya permintaan.

Related

Edisi Terakhir Portonews

LEBIH MUDAH DENGAN APLIKASI PORTONEWS :

ADVERTISEMENT
  • Peta Situs
  • Tentang Kami
  • Alamat
  • Redaksi
  • Informasi Iklan dan Berlangganan
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Info Karir

Copyright © 2020 PORTONEWS

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
    • Keuangan
    • Infrastruktur
    • Transportasi
  • Bisnis
    • Pernik
    • Digital
    • Pariwisata
  • Oil & Chemical Spill
  • Migas & Minerba
  • Peristiwa
    • Internasional
    • Nasional
  • Lingkungan Hidup
  • Profil
  • Galeri
    • Galeri Foto
    • Galeri Video

Copyright © 2020 PORTONEWS

Translate »