Jakarta, Portonews.com – Prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyatakan kemarau pada 2019 akan berlangsung lebih panjang dan dikhawatirkan akan memicu kenaikan harga komoditas pangan yang terdampak musim kemarau, seperti cabai merah keriting yang harga rata-rata mencapai 69.800 per kilogram dan cabai rawit merah Rp 79.000 per kilogram, mendapat reaksi dari Ketua DPR Bambang Soesatyo. Bamsoet, sapaan akrab Bambang Soesatyo mendorong Kementerian Pertanian (Kementan) bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dalam rangka mengatasi kemarau panjang melalui pembuatan hujan buatan agar dapat membantu petani dalam megolah lahannya.
“Kita juga mendorong Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk melakukan intervensi harga bahan pangan di pasaran, salah satunya dengan melakukan operasi pasar, serta mencari solusi atas harga pangan yang terus meningkat,” kata Bamsoet dalam keterangan persnya pada media, Senin (19/8/2019) di Jakarta.
Oleh sebab itu, pihaknya juga mendorong Kementan untuk mencari dan mengkaji solusi untuk menjaga stok bahan pangan baik di musim kemarau maupun musim hujan, salah satunya dengan memanfaatkan ruang penyimpanan beku (cold storage), sehingga diharapkan dapat menjaga stabilitas harga bahan pangan pokok.
“Kita dorong Kementan melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) untuk mengembangkan tanaman pangan yang tidak memerlukan banyak air dan mampu bertahan di musim kemarau, sehingga petani dapat tetap memproduksi bahan pangan pokok di musim kemarau,” ujar Bamsoet.
Politisi Partai Golkar juga ini juga mendorong Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bersama Pemerintah Daerah dan Dinas Pekerjaan Umum untuk membangun embung atau sumur penampungan maupun memperbaiki penampung air yang tidak berfungsi dengan baik, dengan cara memperbaikan saluran dan sarana irigasi, melakukan penghijauan, dan melakukan konservasi lahan.