Jakarta, Portonews.com – Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengklaim telah berhasil mengumpulkan Rp 31,5 triliun, untuk mendanai kegiatan pencarian kandungan minyak dan gas bumi (migas). Saat ini ada 35 Blok Migas yang berkontrak, terdiri dari 14 blok eksplorasi dan 21 blok perpanjangan.
Dana ini diperoleh dari setoran Komitmen Kerja Pasti (KKKP) perusahaan pencari minyak gas atau Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) yang melakukan kontrak pengelolaan blok migas, semenjak diterapkannya bagi hasil migas gross split.
“Duitnya dari mana? Rp 31,5 triliun sudah ditangan pemerintah, lewat program yang bapak susun diajukan ke SKK Migas,” kata Arcandra, di Jakarta, Selasa (19/2/2019).
Arcandra menjelaskan, besaran setoran ditetapkan berdasarkan program yang direncanakan KKKS saat berkontrak, kemudian uang yang terkumpul akan digunakan KKKS untuk melakukan pencarian kandungan migas atau eksplorasi di Blok migas yang sedang digarap.
“Silahkan gunakan untuk kegiatan eksplorasi, ini bukan dari APBN,” tegas Arcandra.
Menurut Arcandra, dengan adanya dana tersebut maka tidak adalagi alasa untuk KKKS menunda kegiatan eksplorasi, sehingga dapat meningkatkan kandungan migas nasional. Jika eksplorasi tidak dilakukan, maka dana yang dihimpun akan menjadi milik pemerintah.
“Gunakanlah uang ini untuk kegiatan eksplorasi ke depan, tersedia, tidak ada alasan kita tidak punya uang lagi. Dana yang tersedia sekarang, kalau tidak dilakukan gimana? Diambil, balik ke pemerintah,” tuturnya.