Balikpapan.Portonews-Kepala Staf Umum TNI Letjen TNI Joni Supriyanto mengecek dan memeriksa kesiapan operasi 450 prajurit pada gelar Pasukan Satgas Yonif Raider 600 Modang dalam rangka tugas Ops Pamtas RI-Malaysia di Mako Batalyon 600 Raider Modang, Manggar, Balikpapan. Sabtu 15 Juni 2019.
Kasum TNI Letjen TNI Joni Supriyanto dan Pejabat terkait lainnya dari Mabes TNI beserta Pangdam VI/Mlw Mayjen TNI Subiyanto dan pejabat Kodam VI/Mlw tiba sekitar pukul 09.33 Wita di Markas Batalyon Raider 600 Modang dan langsung menuju ruangan yang telah disiapkan untuk menerima paparan kesiapan pelaksanaan tugas oleh Danyonif Raider 600 Modang Mayor Inf Ronald Wahyudi.
Usai menerima paparan, Kasum TNI dan Pangdam VI/Mlw beserta seluruh rombongan langsung menuju aula batalyon.
Pada pengarahannya dihadapan para prajurit Satgas Pamtas Yonif R 600 Modang, Kasum TNI Letjen TNI Joni Supryianto menyampaikan, menyikapi perkembangan demokrasi saat ini, maka sebagai prajurit yang profesional harus tetap memegang teguh netralitas TNI.
Kemudian berkaitan dengan perkembangan peradaban dan teknologi, seperti media sosial maka seluruhnya harus bijak, cerdas dan dewasa. Jangan sampai terpancing dengan situasi dan kondisi perkembangan yang berlangsung.
“Prajurit TNI sebagai garda terdepan dan benteng terakhir NKRI. TNI adalah Bagian dari penyelenggara negara, oleh karena itu harus tetap berkomitmen membangun soliditas dengan instansi dan masyarakat demi utuhnya dan tegaknya NKRI.”tutur Letjen TNI Joni Supriyanto seperti dikutip dari halaman facebook Puspen TNI,Minggu (16/6/2019).
Selanjutnya Kasum TNI dan Rombongan memeriksa berbagai peralatan pendukung, mulai dari peralatan tempur, pengobatan, alat-alat pertanian dan lainnya dalam rangka tugas operasi.
Sementara itu Kapendam VI/Mulawarman, Kolonel Kav. Dino Martino Mengatakan prajurit yang dikirim di perbatasan RI – Malaysia tersebut nantinya terlibat dalam Satuan Tugas pengamanan perbatasan yang
memiliki tugas melaksanakan pengecekan patok perbatasan, mencegah penyeludupan barang illegal dari daerah perbatasan.
Selain itu juga akan terlibat dalam berbagai kegiatan Bakti TNI dengan menjadi guru bantu untuk mengajar dan memberi bantuan terhadap masyarakat yang mengalami kesulitan termasuk memberikan penyuluhan pertanian.
Sebelum dinyatakan siap berangkat tugas, para prajurit ini terlebih dahulu menjalani pembekalan serta sejumlah pelatihan dalam Pratugas yang diberikan oleh berbagai instansi yang berwenang.