Bali.Portonews.com – Indonesia dan Jepang kembali membahas energi dan sumber daya mineral melalui The Indonesia-Japan Energy Forum (IJEF). Kali ini merupakan pertemuan ke-6, berlangsung di Bali, Kamis (10/10) kemarin.
Delegasi Indonesia dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Ego Syahrial, sedangkan delegasi dari Jepang dipimpin oleh Deputy Commissioner for International Affairs- Agency for Natural Resources and Energy, METI, Tomohiro Kaneko.
Ego Syahrial mengatakan, Jepang merupakan salah satu mitra strategis bagi Indonesia khususnya di bidang energi.
Menurutnya, soliditas hubungan yang telah terjalin sejak lama ini turut berkontribusi pada perdamaian, kemakmuran dan pembangunan ekonomi kedua negara. “Saya percaya bahwa Forum Energi Indonesia-Jepang juga berkontribusi pada hal tersebut, terutama dalam sektor energi dan sumber daya mineral,” kata Ego Syahrial.
Ego menjelaskan, IJEF ke 6 merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya, IJEF ke-5, yang bdigelar di Tokyo, Jepang, pada Mei 2018 yang telah menghasilkan sejumlah kesepakatan. Salah satunya adalah draft MoU G-to-G yang ditandatangani di sela pertemuan G20 pada Juni 2019.
“Satu tahun sejak pertemuan di Tokyo, Indonesia dan Jepang telah mengembangkan beberapa kemajuan dalam berbagai bidang kerjasama. Beberapa peluang kerjasama juga dibahas secara progresif, termasuk distribusi LNG dan pembangkit listrik di Indonesia Timur,” tandas Ego Syahrial.
IJEF ke-6, antara lain membahas perkembangan review dan rencana kerja sama antara kedua negara. Beberapa potensi kerjasama yang dibahas oleh kedua negara dalam sesi pleno adalah potensi pengembangan wilayah kerja migas, kerja sama pengembangan LNG, ketenagalistrikan, peningkatan nilai tambah batubara dan juga pengembangan energi terbarukan.
Di samping itu, IJEF kali ini juga dilakukan kegiatan One-on-One Meeting yang mempertemukan dan memfasilitasi diskusi bisnis antara kedua negara di sektor energi.
“Menteri Jonan telah menyoroti bahwa selama bertahun-tahun ini, forum energi bilateral sering kali tidak menghasilkan hasil yang nyata. Untuk IJEF tahun ini, hampir semua Direktur Jenderal dan Kepala Badan di Kementerian tidak hanya akan bergabung dalam Sesi Pleno, tetapi juga bergabung dan memimpin satu atau dua pertemuan dalam sesi one-on-one meeting, untuk memastikan bahwa kami menuju ke arah yang benar,” tandas Ego.
Sementara, pada pertemuan kali ini juga dilakukan dua penandatanganan MoU kerjasama komprehensif business to business antara PT PLN (Persero) dengan perusahaan terkemuka dari Jepang, yakni Toshiba dan Mitshubishi.
Kedua MoU tersebut adalah penandatanganan MoU kerjasama The Study of Hydrogen Project antara PLN dengan Toshiba, serta Join Feasibility Study on PLN Factory Workshop development antara PLN dengan Mitsubishi Hitachi Power System dan Mitsubishi Corporation.