Jakarta. Portonews.com – Banyak cara untuk menumbuhkan kesadaran berkonstitusi bagi warga negara Indonesia, salah satunya melalui kegiatan Pekan Konstitusi MPR yang diselenggarakan MPR RI pada 24-30 Agustus 2019.
Siaran pers MPR RI Sabtu (24/8) malam, menjelakan, Pekan Konstitusi MPR yang diisi Lomba Debat Konstitusi, Academic Constitutional Drafting, dan Lomba Karya Tulis Ilmiah Sistem Ketatanegaraan, bertujuan menciptakan kesadaran berkonstitusi khususnya bagi kaum milenials.
Sekjen MPR, Ma’ruf Cahyono, ketika membuka acara Pekan Konstitusi MPR RI di Hotel Santika, Jakarta, Sabtu malam, mengatakan, Pekan Konstitusi MPR RI yang dihadiri para mahasiswa bertujuan menciptakan kesadaran berkonstitusi.
“Kegiatan yang diisi tiga lomba itu tidak hanya membuat generasi muda kritis terhadap suatu tatanan negara dan implementasi konstitusi, akan tetapi dapat memunculkan suatu kesadaran berkonstitusi pada generasi muda,” kata Ma’ruf Cahyono.
Menurutnya, gagasan dan pemikiran kritis dari mahasiswa akan menjadi masukan bagi Badan Pengkajian MPR, sebab salah satu tugas MPR RI adalah menyerap aspirasi dari berbagai lapisan masyarakat.
“Gagasan dan pemikiran kritis dari peserta lomba ini menjadi bahasan di Badan Pengkajian. Apalagi yang disampaikan adalah konsep-konsep yang sudah terstruktur, sistematis, dengan formulasi dan pendekatan pemikiran yang kritis,” ujar Ma’ruf Cahyono.
Lomba Academic Constitutional Drafting diikuti enam perguruan tinggi, yaitu Institut Agama Islam Negeri Tulungagung, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Universitas Diponegoro, Universitas Pelita Harapan, Universitas Gajah Mada, dan Universitas Indonesia (Tim B). Untuk Lomba Karya Tulis Ilmiah Ketatanegaraan diikuti 10 finalis.
Pekan Konstitusi MPR kali ini diselenggarkan selama tujuh hari dan akan berakhir pada 30 Agustus 2019.