Jakarta, Portonews.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi inflasi sebesar 0,11 persen pada Maret 2019. Angka ini berbanding terbalik jika dibandingkan dengan posisi pada Februari 2019 yang mengalami deflasi sebesar 0,08 persen.
“Berdasarkan hasil pemantauan BPS di 82 kota terjadi inflasi 0,11 persen. Dengan inflasi 0,11 persen ini, inflasi tahun kalender 0,35 persen. Secara tahunan sebesar 0,48 persen,” ujar Kepala BPS Suhariyanto, di Kantor BPS, Jakarta, Senin (1/4/2019).
Dia melanjutkan, dari 82 kota sebanyak 51 kota mengalami inflasi dan 31 kota mengalami deflasi. “Inflasi tertinggi terjadi di ambon karena adanya kenaikan tarif angkutan udara,” jelasnya.
Suhariyanto melanjutkan, adapun penyebab inflasi pada Maret adalah kenaikan harga bawang merah, bawang putih dan tiket pesawat. Meski demikian, dari sektor bahan makan tidak memberi andil kepada inflasi.
“Komoditas yang memberi andil kepada inflasi, adalah bawang merah memberi andil 0,06 persen. Bawang putih terjadi kenaikan 0,04 persen dan beberapa sayuran dan cabe merah 0,01 persen,” jelasnya.
“Jadi bahan makanan ini ada yang turun harganya tetapi ada yang naik seperti bawang merah dan bawang putih memberi andil kepada inflasi. Tapi secara total tidak memberi andil pada keseluruhan inflasi,” sambungnya.
Pada Maret, kata Suhariyanto, beberapa bahan makanan mengalami penurunan harga. Hal ini yang kemudian menyeimbangkan kondisi inflasi.
“Penyebab inflasi dan deflasi bahan makanan, untuk bahan makanan 0,01 persen pada maret tidak memberi andil pada inflasi. Ada beberapa komoditas menjadi deflasi karena ada penurunan harga beras, ayam ras, ikan segar sebesar minus 0,05 persen,” imbuhnys .(dny)