Jakarta, Portonews.com – Ada pandangan salah kaprah berkembang ditengah-tengah masyarakat: bahwa yang datang dari Barat selalu dianggap benar. Padahal sejatinya tidak demikian. Gotong-royong, salah satu budaya khas, asli dan lebih cocok dikembangkan orang Indonesia. Karena itu perlu direvitalisasi. Demikian salah satu poin pemikiran yang dilontarkan oleh Sunanto alias Cak Nanto, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah periode 2018-2022 pada acara Halal Bi Halal bersama Yayasan Muslim Sinar Mas, Jumat petang (21/6/2019) di Jakarta. Sayangnya budaya gotong-royong mulai ditanggalkan oleh bangsa ini. “Sesuatu yang datang dari Barat selalu dianggap paling unggul,” kata Cak Nanto.
Acara Halal Bi Halal yang mengambil tajuk “Awali Lembaran yang Baru Seputih Kertas Sebersih Jiwa” ini dihadiri juga oleh Ketua Umum Yayasan Muslim Sinarmas Saleh Husin, Direktur Eksekutif Yayasan Muslim Sinarmas Akhmad Sahal, dan Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas serta para awak media.
Terkait hiruk-pikuk setelah Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, Cak Nanto menuturkan, setiap orang harus memiliki semangat seiman bersaudara dan tidak terpecah-belah.
“Tidak akan bangkit negara ini kalau tidak memulai dengan yang baik lalu dalam membangun bangsa tidak boleh satu kelompok karena semua rakyat Indonesia harus sejahtera dan bahagia,” ujarnya.
Lebih jauh Cak Nanto mengungkapkan membangun bangsa Indonesia masa depan tidak bisa hanya dilakukan oleh satu golongan saja. “Harus melibatkan semua komponen bangsa, termasuk NU dan Muhammadiyah,” katanya. Kalau Muhammadiyah, lanjutnya, jangan diajari bagaimana berkontribusi pada bangsa. Sebab organisasi ini telah lama menyemaikan benih-benih akhlak dan pendidikan melalui berbagai lembaga pendidikannya dari tingkat PAUD hingga perguruan tinggi yang tersebar di seluruh pelosok Tanah Air.
Sedangkan Yaqut Cholil memaparkan masalah fundamental bangsa Indonesia saat ini. Diantaranya, klaim keagamaan, adanya kelompok yang mempertanyakan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, dan mayoritas yang memilih diam. “Sebaiknya umat jangan apatis dan tidak peduli dengan persoalan ini. Harus dibicarakan dan didialogkan bersama,” tandas Yaqut Cholil.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum Yayasan Muslim Sinarmas Saleh Husin, juga menyampaikan beberapa kegiatan sosial terutama saat Bulan Suci Ramadhan yang dilaksanakan oleh yayasan ini. Kegiatan itu di antaranya Bazaar Rakyat yang membagikan 30 juta liter minyak goreng. Kegiatan wakaf Al-Quran dimana kurang lebih 1 juta mushaf Al-Quran yang memiliki keistimewaan kertas khusus juga dilengkapi dengan terjemahannya untuk pesantren, masjid dan tokoh agama di berbagai daerah.