PORTONEWS
Advertisement
  • Home
  • Ekonomi
    • Keuangan
    • Infrastruktur
    • Transportasi
  • Bisnis
    • Pernik
    • Digital
    • Pariwisata
  • Oil & Chemical Spill
  • Migas & Minerba
  • Peristiwa
    • Internasional
    • Nasional
  • Lingkungan Hidup
  • Profil
  • Galeri
    • Galeri Foto
    • Galeri Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
    • Keuangan
    • Infrastruktur
    • Transportasi
  • Bisnis
    • Pernik
    • Digital
    • Pariwisata
  • Oil & Chemical Spill
  • Migas & Minerba
  • Peristiwa
    • Internasional
    • Nasional
  • Lingkungan Hidup
  • Profil
  • Galeri
    • Galeri Foto
    • Galeri Video
No Result
View All Result
PORTONEWS
No Result
View All Result
Home Laporan Utama

Ancaman Terbesar Jokowi Bukan Prabowo, Tapi Golput

by Redaksi
Rabu, 3 April 2019 10:00
Ancaman Terbesar Jokowi Bukan Prabowo, Tapi Golput

Ist

7.334

JAKARTA (IndependensI.com) – Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, namun mengatakan ancaman terbesar Jokowi sebenarnya bukan Prabowo. “Ancaman sebenarnya Jokowi bukanlah Prabowo, tapi golput. Ini baru pertama kalinya dalam pemilu, ancaman dari petahana bukanlah rivalnya, tapi golput,” kata Adi Prayitno, Selasa (2/4/2019).

Dia melanjutkan, meskipun Jokowi dikatakan unggul, elektabilitasnya yaitu 50,8 persen dianggap masih terlalu berisiko. Belum lagi ditambah dengan adanya ancaman golput. “Pejawat baru dianggap aman ketika mencapai 60 persen,” ucap Adi.

Dosen ilmu politik UIN Syarif Hidayatullah menuturkan, meskipun Jokowi dianggap unggul dalam beberapa survei perlu diperhatikan bahwa deklarasi kemenangan tidak boleh terburu-buru. Menurutnya, deklarasi tidak boleh mendahului kehendak Allah.

Dalam survei Indo Barometer disebutkan, salah satu indikator unggulnya Jokowi adalah ia dianggap mewakili aspirasi umat Islam. Menurut Adi, indikator tersebut bisa ditelusuri lebih jauh.

“Saat ini kedua pasangan calon didukung oleh umat Islam. Keduanya sama-sama didukung oleh kiai, ulama, santri, termasuk pula elemen ormas Islam lainnya,” kata Adi.

Dalam survei Indo Barometer terbaru yang dilakukan 15-21 Maret 2019, disebutkan bahwa elektabilitas Jokowi 50,8 persen. Sedangkan Prabowo memiliki elektabilitas 32 persen. Di luar itu, terdapat 17,2 persen yang tidak memberikan pilihan. (Dny)

 

Related

Edisi Terakhir Portonews

LEBIH MUDAH DENGAN APLIKASI PORTONEWS :

ADVERTISEMENT
  • Peta Situs
  • Tentang Kami
  • Alamat
  • Redaksi
  • Informasi Iklan dan Berlangganan
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Info Karir

Copyright © 2020 PORTONEWS

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
    • Keuangan
    • Infrastruktur
    • Transportasi
  • Bisnis
    • Pernik
    • Digital
    • Pariwisata
  • Oil & Chemical Spill
  • Migas & Minerba
  • Peristiwa
    • Internasional
    • Nasional
  • Lingkungan Hidup
  • Profil
  • Galeri
    • Galeri Foto
    • Galeri Video

Copyright © 2020 PORTONEWS

Translate »