Jakarta, Portonews.com – Berdasarkan review lembaga pemeringkat internasional Standard and Poor’s (S&P), rating utang jangka panjang Indonesia naik dari BBB- menjadi BBB. Di saat yang sama, rating stand-alone credit PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC juga meningkat.
Selain itu, profile kredit IPC membaik dari BB+ menjadi BBB-. Dalam dunia investasi,peringkat BBB- dikategorikan sebagai peringkatinvestment grade atau layak investasi.
“Penilaian ini berdasarkan pandangan bahwa kondisi perekonomian Indonesia yang lebih stabil akan mendukung perusahaan-perusahaan seperti IPC dalam meningkatkan pendapatan dan menekan gejolak arus kas (cash flow) mereka,” tulis S&P sebagaimana dikutip pada Sabtu (1/6).
Menurut Direktur Utama IPC Elvyn G Masassya, kenaikan peringkat utang IPC menandakan kepercayaan investor global terhadap pelaksanaan proyek-proyek strategis nasional yang dilaksanakan IPC.
“Salah satunya pembangunan Terminal Kijing di Kalimantan Barat, untuk meningkatkan konektivitas nasional,” ujarnya.
Sebelumnya, S&P menaikkan peringkat utang jangka panjang Indonesia atau sovereign credit rating Indonesia dari BBB- menjadi BBB dengan prospek stabil. Selain itu, S&P juga menaikkan peringkat utang Indonesia jangka pendek menjadi A-2 dari A-3.
Sementara itu, dalam penilaiannya, S&P menyebut ekonomi Indonesia secara konsisten mengungguli negara-negara lain dengan tingkat pendapatan yang serupa. Lembaga ini optimistis dengan kebijakan Indonesia yang stabil dan pengaturan fiskal yang hati-hati, prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap kuat di tahun-tahun mendatang.