Jakarta, Portonews.com – Turut membantu membangun impian generasi muda menjadi salah satu komitmen Synthesis. Implementasinya adalah mensupport SOS Children’s Villages dalam mengembalikan hak-hak dasar anak agar bisa menggapai cita-citanya.
Menurut Imron Rosyadi, General Manager Marketing Synthesis Development, pihaknya tidak hanya berkutat pada pembangunan property saja tetapi juga memedulikan lingkungan, budaya lokal dan komunitas serta pemberdayaan anak-anak Indonesia.
“Kita ingin ikut berperan memberikan kontribusi kepada anak-anak yang membutuhkan keluarga dan hunian sebagai tempat tumbuh kembang menyiapkan mimpi mereka di masa depan,” kata Imron dalam acara Buka Puasa Bersama, Kamis petang (23/5/2019) di Jakarta.
Kontribusi yang diberikan Synthesis Development untuk SOS Children’s Villages, lanjut Imron, diambil dari persentase nilai atas pembelian setiap unit properti di seluruh proyek Synthesis Development yang saat ini sedang terus dibangun,” paparnya. Synthesis saat ini tengah mengembangkan proyek Bassura City, Prajawangsa City, Synthesis Residence Kemang, Samara Suites, Green Synthesis Pontianak dan Synthesis Homes.
Dia juga menjelaskan, support pada SOS Children’s Villages telah berlangsung sejak Februari 2019. “Harapan kami, program #SynthesisMembangunImpian yang diusung Synthesis Development dan SOS Children’s Villages bisa mendukung dalam memberikan pengasuhan, pendidikan, dan kesehatan yang berkualitas kepada anak – anak dampingannya,” ungkapnya.
Sementara itu, Sumanda Tondang, Direktur Fund Development and Communications SOS Children’s Villages, mengutarakan bahwa SOS Children’s Villages Indonesia adalah lembaga non profit, yang juga ada di 135 negara. Fokus aktivitasnya adalah berupaya untuk mengembalikan hak-hak dasar anak, yaitu hak kesehatan, hak asuh dan pendidikan.
Program-program yang dilakukan adalah: Pertama, family best care. “Kita menghadirkan seorang ‘Ibu’ yang mengasuh 8 – 9 anak dalam sebuah rumah,” kata Sumanda. Kedua,
penguatan anak-anak yang terancam kehilangan pengasuhan. “Umumnya, anak-anak dari orangtua yang kurang beruntung secara ekonomi, atau orangtua yang terlibat hukum,” ungkapnya. Ketiga, program emergency respon. Program ini ditujukan bagi anak-anak korban bencana alam, seperti di Palu. Intinya, SOS Children’s Villages ingin mempersiapkan para remaja agar bisa mandiri.
Dalam kesempatan tersebut hadir pula beberapa anak asuh SOS Children’s Villages. Diantaranya, Ali Gunawan (18). Saat ini, Ali duduk di bangku SMA PGRI 4 Cipayung. Pemuda yang mengaku hoby bermain bola ini mempunyai cita-cita
sebagai pemadam kebakaran. “Saya ingin mengabdikan diri untuk menyelamatkan orang lain,” katanya.
Selain Ali, ada juga Slamet Suratin (18). Remaja yang duduk di bangku SMA PGRI 4 Cipayung ini mempunyai hoby berenang dan bercita-cita menjadi TNI AL. Hal yang sama juga diutarakan oleh
Gema (20). Gadis yang masih kuliah di UNJ juga bercita-cita ingin masuk TNI.