Jakarta, Portonews.com – Daya serap biodiesel di dalam negeri belum maksimal. Sepanjang April 2019 serapan biodiesel hanya mencapai 516 ribu ton atau terkikis 2% dibandingkan Maret lalu. Hal tersebut diungkapkan oleh Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI). Pada Mei 2019, serapan menunjukkan perkembangan positif yaitu mencapai 557 ribu ton atau terkerek 8% dibandingkan April.
Menurut Mukti Sardjono, Direktur Eksekutif GAPKI, pada Selasa (16/7/2019), Pemerintah Indonesia diharapkan dapat segera mengakselerasi implementasi B30 segera setelah road test/uji coba kendaraan selesai dilakukan di Oktober nanti.
“Hal itu melihat dinamika pasar global yang terus bergejolak terutama sentimen regulasi dari negara tujuan ekspor yang berkombinasi dengan cukup tingginya stok di Malaysia dan Indonesia,” kata Mukti.
Dia juga mengatakan bahwa PLN semestinya dapat segera merealiasikan penggunaan minyak sawit untuk pembangkit listrik. “Jika program penyerapan dalam negeri dapat berjalan maksimal, B30 sekitar 9 juta ton dan PLN sekitar 3 juta ton, akan meningkatkan serapan pasar domestik dan mengurangi dampak tingginya stok. Pada saat yang sama, Indonesia dapat mengurangi impor minyak bumi dan kita tidak perlu bergantung sepenuhnya kepada pasar global, khususnya Eropa,” katanya.